Kepercayaan ini sejalan dengan mitos di berbagai belahan dunia.
Di Meksiko, masyarakat tradisional juga percaya bahwa ibu hamil perlu melindungi perut mereka dengan benda tajam, seperti pisau, untuk menghindari efek buruk dari gerhana bulan.
Begitu pula di India, di mana gerhana dianggap bisa berdampak buruk pada kesehatan janin.
Ketakutan ibu hamil terhadap gerhana bulan bisa dipahami dalam konteks psikologis dan budaya.
Ketika seseorang tumbuh dalam masyarakat yang memegang teguh tradisi dan kepercayaan tertentu, akan sulit untuk benar-benar mengabaikan mitos yang telah ada sejak lama, meskipun tidak ada bukti ilmiah yang mendukungnya.
Banyak ibu hamil merasa cemas dan khawatir jika tidak mengikuti anjuran-anjuran tradisional yang diberikan oleh orang tua atau masyarakat sekitar.
Meskipun mereka mungkin tahu bahwa kepercayaan tersebut hanyalah mitos, rasa takut dan khawatir tetap ada, terutama ketika berurusan dengan keselamatan dan kesehatan anak yang belum lahir.
Selain itu, tekanan sosial juga berperan penting.
Jika seorang ibu hamil tidak mengikuti ritual atau aturan yang telah diajarkan, ia bisa dianggap ceroboh atau bahkan tidak bertanggung jawab oleh orang-orang di sekitarnya.
Ketakutan ini juga diperkuat oleh cerita-cerita yang diwariskan secara lisan tentang ibu hamil yang mengalami kejadian buruk setelah gerhana bulan.
Cerita-cerita ini sering kali tidak memiliki dasar ilmiah, tetapi kekuatan sugesti dan pengaruh dari keluarga dan lingkungan membuat kepercayaan tersebut sulit diabaikan.
Baca Juga: Beberapa Wilayah yang Dipastikan Dapat Mengamati Gerhana Total Bulan Ini
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Aullia Rachma Puteri |
KOMENTAR