Infeksi yang berlangsung lama tanpa pengobatan dapat menyebabkan kerusakan permanen pada jaringan saluran pernapasan.
Hal ini dapat mengganggu kemampuan seseorang untuk bernapas dengan baik, menyebabkan masalah pernapasan jangka panjang, dan bahkan memerlukan penggunaan alat bantu pernapasan dalam beberapa kasus yang parah.
ISPA yang tidak segera ditangani dapat menyebabkan komplikasi lebih luas pada tubuh.
Infeksi bisa menyebar ke organ tubuh lain seperti jantung (menyebabkan perikarditis atau endokarditis), ginjal, dan otak (menyebabkan meningitis).
Infeksi yang menyebar ini dikenal sebagai sepsis dan merupakan kondisi darurat medis yang memerlukan penanganan segera. Sepsis dapat berakibat fatal jika tidak diobati.
Ketika tubuh terus menerus melawan infeksi ISPA tanpa pengobatan yang tepat, sistem kekebalan tubuh menjadi lemah.
Imunitas yang menurun membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi lain, termasuk infeksi yang lebih serius.
Ini juga bisa memperpanjang waktu pemulihan dan meningkatkan risiko infeksi sekunder seperti infeksi bakteri di atas infeksi virus awal.
Pada anak-anak, ISPA yang tidak ditangani dengan baik dapat berdampak negatif pada pertumbuhan dan perkembangan.
Anak yang sering terkena ISPA cenderung memiliki gangguan pada asupan nutrisi karena sulit makan, dan infeksi kronis dapat menyebabkan tubuh tidak dapat menyerap nutrisi dengan baik.
Hal ini berpotensi menghambat pertumbuhan fisik dan perkembangan kognitif anak.
Baca Juga: Waspada ISPA pada Anak Saat Polusi Jakarta Memburuk, Ini Gejala ISPA pada Anak
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR