Nakita.id - Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) adalah salah satu penyakit yang paling umum dialami oleh banyak orang, terutama anak-anak dan lansia.
ISPA terjadi ketika saluran pernapasan mengalami infeksi akibat bakteri, virus, atau mikroorganisme lainnya.
Penyakit ini bisa menyerang saluran pernapasan atas (seperti hidung, tenggorokan, atau sinus) atau saluran pernapasan bawah (seperti bronkus dan paru-paru).
Meskipun sering kali dianggap sebagai penyakit ringan, ISPA yang tidak ditangani dengan baik dapat menimbulkan komplikasi serius dan berbahaya bagi kesehatan agar memiliki keluarga sehat anak berprestasi.
Berikut adalah bahaya ISPA jika tidak segera ditangani, mengutip dari Healthline.
Jika ISPA tidak diobati, terutama infeksi pada saluran pernapasan bawah, penyakit ini dapat berkembang menjadi pneumonia.
Pneumonia adalah peradangan pada paru-paru yang dapat menyebabkan penumpukan cairan di alveoli (kantung udara).
Ini mengganggu proses pernapasan dan dapat menyebabkan gagal napas.
Pneumonia adalah salah satu penyebab utama kematian pada anak-anak di seluruh dunia, khususnya di negara berkembang.
ISPA yang tidak diobati juga dapat memperburuk kondisi kesehatan seseorang, terutama mereka yang sudah memiliki penyakit pernapasan kronis seperti asma, bronkitis kronis, atau penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).
ISPA dapat memicu kekambuhan atau memperburuk gejala-gejala penyakit tersebut, yang berakibat pada penurunan kualitas hidup dan bahkan kondisi yang mengancam nyawa.
Baca Juga: Ciptakan Keluarga Sehat, Anak Berprestasi dengan Mengetahui Cara Penyembuhan ISPA pada Anak
Infeksi yang berlangsung lama tanpa pengobatan dapat menyebabkan kerusakan permanen pada jaringan saluran pernapasan.
Hal ini dapat mengganggu kemampuan seseorang untuk bernapas dengan baik, menyebabkan masalah pernapasan jangka panjang, dan bahkan memerlukan penggunaan alat bantu pernapasan dalam beberapa kasus yang parah.
ISPA yang tidak segera ditangani dapat menyebabkan komplikasi lebih luas pada tubuh.
Infeksi bisa menyebar ke organ tubuh lain seperti jantung (menyebabkan perikarditis atau endokarditis), ginjal, dan otak (menyebabkan meningitis).
Infeksi yang menyebar ini dikenal sebagai sepsis dan merupakan kondisi darurat medis yang memerlukan penanganan segera. Sepsis dapat berakibat fatal jika tidak diobati.
Ketika tubuh terus menerus melawan infeksi ISPA tanpa pengobatan yang tepat, sistem kekebalan tubuh menjadi lemah.
Imunitas yang menurun membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi lain, termasuk infeksi yang lebih serius.
Ini juga bisa memperpanjang waktu pemulihan dan meningkatkan risiko infeksi sekunder seperti infeksi bakteri di atas infeksi virus awal.
Pada anak-anak, ISPA yang tidak ditangani dengan baik dapat berdampak negatif pada pertumbuhan dan perkembangan.
Anak yang sering terkena ISPA cenderung memiliki gangguan pada asupan nutrisi karena sulit makan, dan infeksi kronis dapat menyebabkan tubuh tidak dapat menyerap nutrisi dengan baik.
Hal ini berpotensi menghambat pertumbuhan fisik dan perkembangan kognitif anak.
Baca Juga: Waspada ISPA pada Anak Saat Polusi Jakarta Memburuk, Ini Gejala ISPA pada Anak
ISPA yang tidak ditangani dengan baik akan memperpanjang masa sakit seseorang, yang bisa berdampak pada aktivitas sehari-hari, baik pada anak-anak maupun orang dewasa.
Bagi anak-anak, ISPA yang tidak sembuh-sembuh bisa mengganggu proses belajar dan menyebabkan ketidakhadiran di sekolah.
Bagi orang dewasa, ISPA bisa mengurangi produktivitas kerja dan menurunkan kualitas hidup secara keseluruhan.
Jika ISPA tidak segera diobati, orang yang terinfeksi bisa menyebarkan penyakitnya ke orang lain, terutama di lingkungan rumah tangga, sekolah, atau tempat kerja.
Virus dan bakteri penyebab ISPA sangat mudah menular melalui droplet (tetesan air liur yang tersebar saat batuk atau bersin).
Penyebaran infeksi yang tidak terkendali bisa menyebabkan wabah atau peningkatan jumlah penderita di suatu komunitas.
Untuk mencegah ISPA berkembang menjadi kondisi yang lebih serius, penting untuk melakukan langkah-langkah berikut:
Konsultasi dengan Dokter: Jika gejala ISPA seperti batuk, pilek, demam, atau sakit tenggorokan tidak kunjung membaik setelah beberapa hari, segera konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat dan pengobatan yang diperlukan.
Istirahat yang Cukup: Memberikan tubuh waktu untuk beristirahat sangat penting untuk memulihkan kekuatan dan mempercepat proses penyembuhan.
Konsumsi Cairan yang Cukup: Air putih, teh herbal, dan sup hangat dapat membantu menjaga kelembapan tenggorokan dan mengencerkan lendir di saluran pernapasan, memudahkan batuk dan pernapasan.
Menghindari Polusi dan Asap Rokok: Menghindari paparan polutan udara dan asap rokok dapat membantu menjaga kesehatan saluran pernapasan dan mencegah infeksi semakin parah.
Menjaga Kebersihan: Mencuci tangan secara teratur, menutup mulut saat batuk atau bersin, dan menjaga kebersihan lingkungan dapat mencegah penyebaran ISPA ke orang lain.
ISPA yang tidak ditangani dengan baik bisa membawa dampak serius bagi kesehatan seseorang dan keluarganya.
Mulai dari komplikasi paru-paru seperti pneumonia hingga gangguan pertumbuhan pada anak, ISPA bukanlah penyakit yang bisa diabaikan.
Jika gejala ISPA berlangsung lama atau semakin parah, sangat penting untuk segera mencari pengobatan medis.
Pencegahan dan penanganan yang tepat dapat mencegah komplikasi lebih lanjut serta menjaga kesehatan keluarga dan komunitas.
Dorong Bapak Lebih Aktif dalam Pengasuhan, Sekolah Cikal Gelar Acara 'Main Sama Bapak' Bersama Keluarga Kita dan WWF Indonesia
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR