Nakita.id - Baby blues adalah kondisi emosional yang sering dialami oleh ibu baru setelah melahirkan, ditandai dengan suasana hati yang berubah-ubah, perasaan cemas, dan mudah tersinggung.
Meskipun baby blues umumnya bersifat sementara dan bisa mereda dalam beberapa minggu, persiapan sejak masa kehamilan dapat membantu mengurangi risiko dan dampaknya.
Berikut adalah beberapa cara untuk mencegah baby blues sejak masa kehamilan, melansir dari Cleveland Clinic.
Pelajari tentang apa itu baby blues dan perbedaannya dengan depresi pascapersalinan.
Pengetahuan ini dapat membantu Moms memahami apa yang mungkin terjadi setelah melahirkan dan memberi Moms persiapan.
Pertahankan kesehatan mental selama kehamilan dengan berbicara tentang perasaan dan kekhawatiran.
Konsultasi dengan seorang psikolog atau konselor dapat membantu Moms mengatasi kecemasan dan stres.
Jalin komunikasi yang baik dengan keluarga dan teman-teman.
Dukungan sosial sangat penting dalam mengurangi risiko baby blues.
Berbagi perasaan dan mendapatkan dukungan dari orang-orang terdekat dapat membantu Moms merasa lebih siap.
Rencanakan bantuan praktis untuk setelah melahirkan, seperti siapa yang akan membantu Moms di rumah, baik dalam hal pekerjaan rumah tangga maupun merawat bayi.
Baca Juga: Fakta Polwan yang Bakar Suami karena Baby Blues, Salah Satunya Ada Luka di Tubuh
Ini bisa mencakup anggota keluarga, teman, atau profesional seperti bidan atau perawat postpartum.
Pastikan rumah Moms siap menyambut bayi dengan semua kebutuhan yang sudah tersedia.
Ini termasuk perlengkapan bayi, makanan, dan kebutuhan lainnya.
Persiapan ini dapat mengurangi stres saat fokus pada pemulihan dan perawatan bayi.
Cobalah untuk merencanakan waktu istirahat dan pemulihan yang cukup sebelum melahirkan.
Tidur yang cukup dan istirahat yang baik selama kehamilan dapat membantu tubuh Moms lebih siap menghadapi tantangan pasca-kelahiran.
Konsumsi makanan yang seimbang dan bergizi untuk mendukung kesehatan fisik dan mental.
Makanan yang kaya akan vitamin dan mineral, seperti sayuran, buah-buahan, dan protein, dapat membantu menjaga suasana hati tetap stabil.
Lakukan aktivitas fisik ringan seperti berjalan kaki atau yoga selama kehamilan.
Olahraga dapat membantu meningkatkan mood dan mengurangi stres.
Pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum memulai program olahraga baru.
Jangan lupakan pentingnya perawatan diri.
Luangkan waktu untuk aktivitas yang Moms nikmati dan yang membuat Moms merasa baik.
Ini bisa membantu menjaga keseimbangan emosional.
Pelajari teknik relaksasi seperti pernapasan dalam, meditasi, atau teknik relaksasi otot.
Teknik-teknik ini dapat membantu mengurangi tingkat stres dan meningkatkan kesejahteraan emosional.
Organisir waktu Moms dengan baik dan prioritaskan tugas-tugas penting.
Manajemen waktu yang baik dapat mengurangi rasa tertekan dan memberi Moms lebih banyak waktu untuk istirahat dan perawatan diri.
Jika Moms merasa cemas atau stres berlebihan, pertimbangkan untuk berbicara dengan seorang profesional kesehatan mental.
Konsultasi dengan terapis atau konselor dapat memberikan dukungan tambahan dan strategi untuk mengatasi stres.
Pastikan untuk mengikuti pemeriksaan pascakelahiran dan berbicara tentang perasaan Moms dengan dokter.
Pemeriksaan ini penting untuk memantau kesehatan fisik dan mental serta mendapatkan bantuan jika diperlukan.
Jika Moms memiliki riwayat gangguan kesehatan mental atau merasa khawatir tentang baby blues, diskusikan hal ini dengan dokter selama kehamilan.
Mereka dapat memberikan saran dan strategi untuk mencegah atau mengatasi baby blues.
Mencegah baby blues sejak masa kehamilan memerlukan pendekatan yang holistik, termasuk persiapan mental, dukungan praktis, perawatan fisik, dan manajemen stres.
Dengan langkah-langkah ini, Moms dapat mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan pasca-kelahiran dengan lebih baik dan mengurangi risiko mengalami baby blues.
Ingatlah bahwa dukungan dari keluarga, teman, dan profesional kesehatan juga sangat penting dalam memastikan kesehatan emosional Moms dan bayi.
Mengatur Jarak Kelahiran dengan Perencanaan yang Tepat, Seperti Apa Jarak Ideal?
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR