Misalnya, European Food Safety Authority (EFSA) dan Food and Drug Administration (FDA) di Amerika Serikat juga telah mengeluarkan peringatan terkait risiko penggunaan produk yang mengandung monakolin K dari angkak.
Di beberapa negara, produk angkak bahkan dilarang dipasarkan sebagai suplemen makanan karena dianggap sebagai obat yang memerlukan pengawasan medis.
Angkak berpotensi menimbulkan risiko lebih tinggi bagi kelompok rentan, seperti ibu hamil, ibu menyusui, orang tua, dan individu yang memiliki penyakit kronis seperti diabetes, penyakit jantung, atau gangguan ginjal.
BPOM menekankan bahwa kelompok-kelompok ini harus menghindari penggunaan produk yang mengandung angkak, mengingat risiko interaksi obat dan efek samping yang mungkin lebih besar.
Kerusakan organ vital: Penggunaan angkak yang berlebihan atau tidak terkontrol dapat menyebabkan kerusakan pada hati dan ginjal, yang bisa berujung pada komplikasi serius.
Kerusakan otot: Rhabdomyolysis, atau kerusakan otot, dapat menyebabkan nyeri otot yang parah dan penurunan fungsi ginjal.
Ketergantungan pada produk herbal yang tidak terstandarisasi: Penggunaan suplemen herbal tanpa pengawasan medis berisiko menyebabkan ketergantungan pada produk yang tidak memiliki standar keamanan yang jelas.
BPOM melarang penggunaan angkak dalam produk obat dan suplemen makanan karena kandungan monakolin K di dalamnya yang mirip dengan obat statin, seperti lovastatin, dapat menimbulkan risiko kesehatan yang serius jika digunakan tanpa pengawasan medis.
Beberapa efek samping yang mungkin terjadi akibat penggunaan angkak antara lain gangguan hati, kerusakan otot, dan risiko interaksi dengan obat lain.
Selain itu, dosis monakolin K dalam produk berbasis angkak seringkali tidak terstandarisasi, yang membuat penggunaannya menjadi berbahaya.
Untuk menjaga kesehatan, BPOM menyarankan agar masyarakat berhati-hati dalam menggunakan suplemen herbal dan selalu berkonsultasi dengan tenaga medis sebelum mengonsumsi produk yang mengandung zat aktif seperti monakolin K.
Dengan demikian, risiko kesehatan yang ditimbulkan dapat dihindari, dan masyarakat dapat menjaga kesehatannya dengan cara yang lebih aman.
Baca Juga: Ini Manfaat Beras Merah Untuk Mengatasi Asam Lambung, Bisa Langsung Dicoba di Rumah
Mengatur Jarak Kelahiran dengan Perencanaan yang Tepat, Seperti Apa Jarak Ideal?
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR