Terlalu sering menyalakan dan mematikan AC bisa membuat beban listrik ini terus-menerus tinggi, yang pada akhirnya dapat merusak komponen-komponen elektronik di dalam AC.
Komponen seperti kapasitor atau relay bisa rusak lebih cepat akibat lonjakan arus listrik yang terlalu sering.
Jika komponen-komponen ini rusak, AC mungkin tidak bisa menyala atau mengalami kegagalan fungsi.
AC bekerja dengan cara menyerap panas dari udara ruangan melalui evaporator dan membuangnya ke luar melalui kondensor.
Setiap kali AC dinyalakan, proses ini membutuhkan waktu untuk mencapai keseimbangan termal.
Jika AC sering dimatikan, sistem pendinginan tidak memiliki cukup waktu untuk bekerja secara optimal.
Ketika kembali menyalakan AC, sistem harus memulai kembali dari awal untuk mencapai suhu yang diinginkan, yang menyebabkan perangkat bekerja lebih keras dari yang seharusnya.
Hal ini tidak hanya mengurangi efisiensi energi tetapi juga memperpendek umur komponen-komponen penting dalam sistem pendinginan AC.
Semua peralatan elektronik memiliki siklus hidup yang terbatas, termasuk AC.
Setiap kali AC dinyalakan, komponen mekanis seperti kipas, kompresor, dan motor akan mulai bekerja.
Seringnya siklus on-off menyebabkan komponen-komponen ini lebih cepat aus, yang memperpendek masa pakai keseluruhan AC.
Baca Juga: Tagihan Listrik Dijamin Hemat Meski Pakai AC dan Mesin Cuci Jika Lakukan Hal Mudah Ini
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR