2. Plasenta rawan terkontaminasi
Mama mungkin tidak akan makan steak yang telah ditinggalkan di meja sepanjang hari. Kecuali, jika Mama membawa kotak pendingin dan es ke mana-mana. Dalam kasus memakan plasenta, Mama mungkin tidak memiliki akses ke pendingin yang tepat, dengan cepat untuk mempertahankan plasenta.
3. Plasenta dapat menyebarkan penyakit
Setiap infeksi menyebar melalui dalam aliran darah, termasuk di plasenta Mama. Jika mengambil risiko menelannya, apalagi plasenta orang lain, meski teman atau keluarga sendiri, Mama menempatkan diri sendiri dalam bahaya.
Baca : Mama tolong jangan lakukan ini saat merawat bayi
4. Plasenta benar-benar bermanfaat?
Kebanyakan saat ini plasenta tidak disantap mentah, dan tentu saja dimasak. Ada yang digiling menjadi bubuk dalam kapsul, atau dibuat seperti daging ham untuk burger.
Tapi karena terlalu banyak proses yang dilalui, nutrisi yang Mama inginkan bisa saja hilang. Pasalnya, Mama sendiri yang telah mendenaturasi semua protein dan hormon-hormon yang Mama pikir bisa membantu Mama pulih usai melahirkan.
Selain risikonya bagi kesehatan, bagi yang beragama islam, mengonsumsi plasenta adalah haram. Ini sesuai dengan fatwa MUI No 26 tahun 2013. Plasenta yang dihalalkan Majelis Ulama Indonesia (MUI) sebagai bahan kosmetik dan kesehatan hanyalah yang berasal dari binatang halal, sedangkan dari manusia dianggap haram.
Sumber : Parents.com/Tempo
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
KOMENTAR