Nakita.id - Tangan yang sering berkeringat, terutama tanpa aktivitas fisik berat atau tanpa faktor penyebab yang jelas, dapat membuat seseorang merasa tidak nyaman dan bahkan mempengaruhi aktivitas sehari-hari.
Bagi banyak orang, tangan berkeringat ini mungkin hanya dianggap sebagai bagian dari reaksi tubuh terhadap suhu atau stres, namun sebenarnya kondisi ini bisa menjadi tanda dari suatu masalah kesehatan yang lebih serius.
Dalam beberapa kasus, telapak tangan yang sering basah akibat keringat berlebihan bisa disebabkan oleh kondisi medis yang disebut hiperhidrosis.
Pada artikel ini, kita akan membahas apa penyebab tangan sering berkeringat, penyakit apa yang mungkin menjadi penyebabnya, dan bagaimana cara mengatasinya.
Hiperhidrosis adalah kondisi medis di mana kelenjar keringat bekerja terlalu aktif, menghasilkan keringat yang berlebihan bahkan ketika tubuh tidak membutuhkannya.
Biasanya, keringat diperlukan untuk mengatur suhu tubuh, terutama saat cuaca panas atau setelah aktivitas fisik.
Namun pada penderita hiperhidrosis, keringat bisa muncul secara berlebihan meski tidak ada pemicu yang jelas, seperti panas, aktivitas fisik, atau stres.
Terdapat dua jenis hiperhidrosis:
- Hiperhidrosis Fokal Primer: Jenis ini adalah kondisi di mana kelenjar keringat hanya berlebihan pada area-area tertentu, seperti telapak tangan, telapak kaki, wajah, atau ketiak. Penyebab pastinya belum diketahui secara jelas, namun diduga memiliki hubungan dengan faktor genetik. Biasanya, hiperhidrosis ini dimulai sejak masa remaja dan dapat bertahan seumur hidup.
- Hiperhidrosis Sekunder: Berbeda dengan hiperhidrosis primer, hiperhidrosis sekunder biasanya disebabkan oleh kondisi medis atau penggunaan obat-obatan tertentu. Pada jenis ini, keringat berlebihan terjadi di seluruh tubuh, bukan hanya di satu area.
Jika tangan Moms sering berkeringat, bisa jadi Moms mengalami hiperhidrosis fokal primer, terutama jika tidak ada pemicu yang jelas seperti panas atau olahraga.
Baca Juga: Kerap Dikhawatirkan, Ternyata Ini Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasi Keringat Dingin pada Balita
Selain hiperhidrosis, ada beberapa kondisi medis lain yang dapat menyebabkan tangan sering berkeringat.
Berikut beberapa penyakit dan kondisi yang mungkin berkaitan dengan keringat berlebih pada tangan:
Salah satu penyebab umum tangan berkeringat adalah kecemasan dan stres.
Saat seseorang merasa cemas atau stres, tubuh merespons dengan mengaktifkan sistem saraf simpatik yang memicu respons "fight or flight".
Sebagai bagian dari respons ini, tubuh akan menghasilkan lebih banyak keringat untuk membantu mengatasi peningkatan adrenalin.
Jika Moms sering merasa cemas atau berada dalam situasi yang penuh tekanan, tangan berkeringat mungkin merupakan manifestasi fisik dari kondisi emosional tersebut.
Dalam banyak kasus, tangan akan menjadi lebih basah selama momen stres tinggi, seperti saat berbicara di depan umum atau menjalani ujian penting.
Kelenjar tiroid bertanggung jawab untuk mengatur metabolisme tubuh.
Pada penderita hipertiroidisme, kelenjar tiroid menjadi terlalu aktif dan menghasilkan hormon tiroid dalam jumlah yang berlebihan.
Ini dapat menyebabkan peningkatan aktivitas metabolisme tubuh, yang kemudian memicu keringat berlebih, termasuk pada tangan.
Gejala hipertiroidisme lainnya meliputi penurunan berat badan tanpa sebab jelas, detak jantung cepat, tremor (gemetaran), dan mudah merasa cemas.
Baca Juga: Cara Mengatasi Badan Lemas dan Keringat Dingin Setelah Diare
Jika tangan berkeringat disertai gejala-gejala ini, sebaiknya Moms memeriksakan diri ke dokter untuk memastikan apakah ada masalah pada kelenjar tiroid.
Penderita diabetes juga bisa mengalami keringat berlebihan pada tangan dan bagian tubuh lainnya, terutama jika kadar gula darah mereka tidak terkontrol dengan baik.
Ketika kadar gula darah turun terlalu rendah (hipoglikemia), tubuh akan merespons dengan menghasilkan lebih banyak keringat sebagai tanda peringatan.
Selain keringat berlebih, gejala hipoglikemia lainnya meliputi pusing, gemetaran, kelaparan, dan kebingungan.
Jika Moms memiliki diabetes dan sering mengalami tangan berkeringat, sebaiknya perhatikan kadar gula darah Moms dengan baik.
Wanita yang mengalami menopause sering kali melaporkan gejala berupa keringat berlebih, yang dikenal sebagai hot flashes atau rasa panas yang datang tiba-tiba.
Meskipun hot flashes lebih sering terjadi di bagian tubuh bagian atas seperti wajah, leher, dan dada, keringat juga bisa muncul di tangan.
Menopause terjadi ketika produksi hormon estrogen dan progesteron menurun, yang mempengaruhi regulasi suhu tubuh.
Bagi wanita yang memasuki fase ini, tangan yang berkeringat bisa menjadi bagian dari perubahan hormonal yang mereka alami.
Penyakit jantung juga dapat menyebabkan tangan berkeringat.
Baca Juga: 7 Ciri-Ciri Hamil Menurut Adat Jawa, Masihkah Ada yang Moms Percayai?
Pada beberapa kasus, terutama saat seseorang mengalami serangan jantung atau angina (nyeri dada akibat berkurangnya aliran darah ke jantung), keringat berlebih dapat muncul sebagai gejala awal.
Selain tangan berkeringat, gejala serangan jantung lainnya meliputi nyeri dada, sesak napas, pusing, dan mual.
Jika Moms mengalami kombinasi gejala tersebut, segera cari pertolongan medis darurat.
Beberapa obat-obatan juga bisa menyebabkan efek samping berupa keringat berlebihan, termasuk pada tangan.
Misalnya, obat antidepresan, obat penurun tekanan darah, dan obat hormon tertentu.
Jika Moms baru saja mulai mengonsumsi obat baru dan mengalami tangan berkeringat, konsultasikan dengan dokter apakah ini merupakan efek samping dari obat tersebut.
Tangan yang sering berkeringat bisa disebabkan oleh berbagai faktor, dari hiperhidrosis hingga masalah kesehatan yang lebih serius seperti gangguan tiroid, diabetes, atau penyakit jantung.
Jika kondisi ini mengganggu aktivitas sehari-hari atau disertai gejala-gejala lainnya, penting untuk memeriksakan diri ke dokter agar mendapatkan diagnosis yang tepat dan perawatan yang sesuai.
Terlepas dari penyebabnya, ada berbagai metode yang bisa membantu mengurangi masalah tangan berkeringat dan meningkatkan kualitas hidup Moms.
Sebagian isi artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan.
Rayakan Hari Ibu 2024, Cussons Baby Hadirkan Unfiltered Moments: Bangga Jadi Bunda
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Aullia Rachma Puteri |
KOMENTAR