Selain membantu menjaga produksi ASI, air juga dapat membantu menekan nafsu makan berlebihan.
Kadang, rasa haus disalahartikan sebagai rasa lapar, jadi pastikan untuk minum air setiap kali merasa lapar berlebihan.
Usahakan untuk mendapatkan tidur yang cukup.
Meskipun sulit dengan bayi yang baru lahir, cobalah untuk tidur ketika bayi tidur.
Tidur yang cukup dapat membantu menstabilkan hormon dan mengurangi rasa lapar berlebihan.
Olahraga ringan seperti jalan kaki, yoga, atau senam postnatal dapat membantu membakar kalori dan mempercepat penurunan berat badan.
Mulailah dengan latihan yang ringan dan tingkatkan intensitasnya seiring waktu.
Konsultasikan dengan dokter sebelum memulai olahraga, terutama jika baru melahirkan.
Cobalah untuk mengelola stres dengan teknik relaksasi seperti meditasi, latihan pernapasan, atau menghabiskan waktu bersama orang-orang terdekat.
Stres yang terkendali dapat menurunkan kadar hormon kortisol dan membantu proses penurunan berat badan lebih efektif.
Mengurangi kalori terlalu drastis bisa berisiko menurunkan produksi ASI dan membuat tubuh merasa kekurangan energi.
Baca Juga: Apakah Berbahaya Jika Ibu Menyusui Pakai Skincare Sembarangan?
Fokuslah pada pola makan yang sehat daripada diet ketat.
Penurunan berat badan yang stabil dan bertahap lebih aman bagi ibu menyusui.
Banyak faktor yang memengaruhi ibu menyusui dalam menurunkan berat badan, mulai dari hormon hingga pola makan dan stres.
Menghadapi tantangan ini membutuhkan pendekatan yang seimbang, dengan fokus pada kesehatan Moms dan bayi.
Konsumsi makanan bergizi, tidur yang cukup, olahraga ringan, serta manajemen stres dapat membantu ibu menyusui mencapai berat badan ideal tanpa mengorbankan kesehatan mereka.
Toys Kingdom dan MilkLife Wujudkan Senyum Anak Negeri untuk Anak-anak di Desa Mbuit
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR