Sebelum memperkenalkan pasangan baru, penting untuk memberikan waktu bagi anak beradaptasi dengan perubahan yang ada.
Jika baru saja terjadi perpisahan atau perpisahan dengan pasangan sebelumnya, anak mungkin masih mengalami proses penyesuaian.
Kenalkan pasangan baru saat anak sudah mulai stabil emosinya dan siap untuk menghadapi situasi baru.
Jangan terburu-buru untuk memperkenalkan pasangan baru segera setelah hubungan dimulai. Berikan anak ruang dan waktu untuk menerima kenyataan bahwa orang tuanya memiliki hubungan baru.
Langkah pertama dalam memperkenalkan pasangan baru adalah dengan berbicara kepada anak secara jujur.
Sebelum pertemuan langsung terjadi, jelaskan kepada anak bahwa Moms memiliki hubungan baru.
Pastikan mereka mengerti bahwa pasangan baru tidak akan menggantikan peran orang tua, melainkan menjadi bagian dari kehidupan Moms yang berharga.
Ajak anak berdiskusi tentang bagaimana perasaannya. Jika mereka memiliki kekhawatiran, dengarkan dengan sabar dan coba berikan pemahaman. Keterbukaan adalah kunci agar anak tidak merasa ditinggalkan atau tersingkirkan.
Pemilihan waktu dan tempat yang tepat sangat penting dalam perkenalan ini. Hindari memperkenalkan pasangan baru ketika anak sedang stres atau lelah.
Pilih momen yang santai, seperti saat akhir pekan atau ketika mereka sedang dalam suasana hati yang baik.
Tempat pertemuan juga perlu dipikirkan. Pilihlah lokasi yang netral dan nyaman, seperti taman atau kafe. Hindari pertemuan di rumah jika anak belum siap, karena mereka mungkin merasa ruang pribadinya diinvasi.
Baca Juga: Irish Bella Ingin Menikah Lagi, Ternyata Eks Ammar Zoni Sudah Punya Calon
Ibu Hamil Tidak Boleh Duduk Terlalu Lama, Ini Risiko dan Solusi untuk Kehamilan Sehat
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR