Nakita.id - Stunting adalah kondisi di mana pertumbuhan fisik anak terhambat, yang ditandai dengan tinggi badan yang lebih rendah dari standar usia.
Kondisi ini dapat memengaruhi perkembangan fisik dan kognitif anak serta memiliki dampak jangka panjang pada kesehatan mereka.
Selain faktor gizi dan kesehatan, lingkungan sekitar juga memainkan peran penting dalam terjadinya stunting.
Artikel ini akan membahas berbagai penyebab stunting yang berkaitan dengan lingkungan, melansir dari berbagai sumber.
Ketersediaan air bersih dan sanitasi yang memadai sangat penting untuk kesehatan anak.
Di lingkungan yang tidak memiliki akses ke air bersih, anak-anak lebih rentan terhadap penyakit infeksi, seperti diare.
Penyakit ini dapat mengganggu penyerapan nutrisi dan menyebabkan kekurangan gizi, yang berkontribusi pada stunting.
Lingkungan tempat tinggal yang tidak sehat, seperti rumah yang sempit, lembap, atau tidak memiliki ventilasi yang baik, dapat memengaruhi kesehatan anak.
Paparan terhadap polusi udara, asap rokok, dan bahan kimia berbahaya juga dapat menyebabkan masalah kesehatan yang memengaruhi pertumbuhan.
Tingkat pendidikan dan pengetahuan orang tua mengenai gizi dan kesehatan anak sangat berpengaruh.
Orang tua yang kurang memahami pentingnya gizi seimbang dan praktik kesehatan yang baik cenderung tidak memberikan asupan yang diperlukan untuk mendukung pertumbuhan anak.
Baca Juga: Menangani Stunting yang Terjadi karena Faktor Keturunan, Apa yang Harus Dilakukan?
Pendidikan yang rendah juga dapat membatasi akses ke informasi dan sumber daya yang dibutuhkan.
Lingkungan yang memiliki keterbatasan dalam akses terhadap pangan bergizi dapat menyebabkan anak mengalami kekurangan gizi.
Di daerah dengan tingkat kemiskinan tinggi, orang tua mungkin tidak mampu menyediakan makanan yang kaya akan nutrisi penting, seperti protein, vitamin, dan mineral yang dibutuhkan untuk pertumbuhan optimal.
Lingkungan yang penuh tekanan, seperti konflik, kekerasan, atau kemiskinan, dapat memengaruhi kesehatan mental orang tua.
Stres yang tinggi dapat mengganggu kemampuan mereka untuk merawat anak dengan baik, termasuk dalam hal pemberian makanan yang sehat dan perhatian emosional yang cukup.
Kesehatan mental yang buruk juga dapat berkontribusi pada pola asuh yang kurang baik.
Norma dan kebiasaan masyarakat sekitar dapat memengaruhi pola makan dan perawatan kesehatan anak.
Di beberapa budaya, ada kepercayaan yang mungkin tidak mendukung praktik pemberian makanan yang sehat.
Jika lingkungan sosial tidak mendukung pola makan yang baik, anak-anak dapat mengalami kekurangan nutrisi yang berkontribusi pada stunting.
Di lingkungan yang kurang memiliki akses terhadap layanan kesehatan, anak-anak mungkin tidak mendapatkan imunisasi yang diperlukan atau perawatan untuk penyakit yang dapat memengaruhi pertumbuhan mereka.
Keterbatasan ini dapat mengakibatkan peningkatan risiko infeksi dan komplikasi kesehatan yang berdampak negatif pada pertumbuhan.
Baca Juga: 6 Tips Agar Anak Stunting Memiliki Kecerdasan Maksimal yang Bisa Dilakukan Orang Tua
Stunting adalah masalah kompleks yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk lingkungan sekitar.
Kualitas air, sanitasi, kondisi perumahan, pendidikan orang tua, ketersediaan pangan, kesehatan mental, norma masyarakat, dan akses terhadap layanan kesehatan semuanya dapat berkontribusi pada terjadinya stunting.
Untuk mengatasi masalah ini, penting untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak.
Langkah-langkah yang dapat diambil meliputi peningkatan akses terhadap air bersih, pendidikan gizi bagi orang tua, dan penguatan layanan kesehatan di komunitas.
Dengan pendekatan yang holistik, kita dapat membantu mengurangi angka stunting dan meningkatkan kualitas hidup anak-anak di masa depan.
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR