Nakita.id - Sarwendah mengungkap kalau tiga anaknya mengalami trauma atas perceraian orangtuanya.
Menurut Sarwendah hal ini merupakan kondisi yang wajar, mengingat Ruben Onsu tak lagi tinggal bersama mereka.
"Perpisahan orangtua itu akan selalu menimbulkan trauma bagi anak-anak, walaupun sedikit pasti ada," ucap Sarwendah seperti dikutip dari Tribun Seleb.
Mantan personel Cherrybelle tersebut mengatakan kalau anak-anak merasa kehilangan.
"Masih ada rasa kehilangan gitu, karena kan pasti anak-anak maunya semuanya utuh," sambungnya.
Sarwendah memaklumi hal tersebut, tapi dia juga memberikan pengertian pada anak-anaknya.
Bahwa semua hal tidak bisa berjalan sesuai dengan keinginan mereka.
Untungnya anak-anak Ruben Onsu dan Sarwendah mau mengerti keadaan orang tua mereka.
"Tapi mereka juga bisa mengerti posisinya kayak gimana, apalagi udah lebih gede jadi lebih mengerti gitu," jelasnya.
Ruben Onsu dan Sarwendah pun sepakat untuk menjalin komunikasi dan hubungan baik meski sudah berpisah.
Berkaca dari kisah hidup Ruben Onsu dan Sarwendah, bagaimana memulihkan trauma perceraian pada anak?
Melansir dari berbagai sumber, berikut ini sejumlah langkah yang bisa orangtua lakukan untuk memulihkan trauma perceraian yang dialami si Kecil.
1. Jelaskan Situasi dengan Jujur dan Sederhana
Ketika menghadapi perceraian, anak sering kali merasa kebingungan karena tidak memahami apa yang sebenarnya terjadi.
Jelaskan situasinya dengan bahasa yang sederhana dan sesuai dengan usia mereka. Hindari menyalahkan salah satu pihak atau memberikan terlalu banyak informasi yang rumit.
Tekankan bahwa perceraian bukan kesalahan anak dan mereka tetap dicintai oleh kedua orang tua.
Menjaga komunikasi yang jelas dan jujur dapat membantu anak memahami situasi dan mengurangi kebingungan.
2. Jaga Rutinitas dan Stabilitas
Perubahan besar akibat perceraian seringkali membuat anak merasa kehilangan stabilitas. Cobalah untuk menjaga rutinitas harian mereka, seperti waktu makan, tidur, dan sekolah.
Dengan menjaga rutinitas, anak merasa memiliki kontrol atas beberapa aspek kehidupan mereka, meskipun ada perubahan besar di sekitarnya. Rasa stabil ini bisa membantu anak merasa lebih tenang dan aman.
3. Berikan Dukungan Emosional
Anak yang mengalami perceraian orang tua membutuhkan dukungan emosional lebih banyak daripada sebelumnya.
Baca Juga: Pikir 2 Kali untuk Sarwendah Nikah Lagi, Ternyata Alasannya Buat Kaget
Luangkan waktu untuk mendengarkan perasaan mereka tanpa menghakimi atau menyepelekan.
Berikan perhatian penuh ketika mereka berbicara, dan jangan ragu untuk mengungkapkan bahwa apa yang mereka rasakan adalah normal.
Mengakui perasaan mereka dapat membuat anak merasa lebih dihargai dan diterima, serta memberikan tempat yang aman untuk mengekspresikan emosi mereka.
4. Libatkan Profesional Jika Diperlukan
Jika anak menunjukkan tanda-tanda trauma yang serius, seperti perubahan perilaku drastis, sulit tidur, menarik diri, atau kesulitan di sekolah, pertimbangkan untuk meminta bantuan dari profesional, seperti psikolog anak atau konselor.
Profesional terlatih dapat membantu anak memproses perasaan mereka dengan cara yang sehat dan memberikan strategi untuk mengatasi emosi yang mereka alami.
Terapi juga dapat memberikan dukungan ekstra yang mungkin sulit diberikan oleh orang tua di rumah.
5. Hindari Konflik di Depan Anak
Anak sangat peka terhadap ketegangan antara orang tua. Hindari bertengkar atau membicarakan masalah perceraian di depan anak, karena hal ini bisa meningkatkan stres mereka dan memperburuk trauma.
Jika orang tua bisa menjaga hubungan yang bersahabat atau setidaknya bersikap netral, anak akan merasa lebih nyaman dan aman.
Ingatlah bahwa yang diinginkan anak adalah melihat orang tua yang saling menghormati, meskipun tidak lagi bersama.
Baca Juga: BERITA POPULER: Sarwendah Ungkap Alasan Cerai hingga Orang Dekat Beberkan Sifat Asli Baim Wong
6. Dorong Anak untuk Menjalin Hubungan Positif dengan Kedua Orang Tua
Setelah perceraian, penting untuk mendorong anak tetap memiliki hubungan baik dengan kedua orang tua.
Jangan mencoba memengaruhi pandangan anak terhadap mantan pasangan, karena hal ini bisa membuat mereka merasa terjebak di antara kedua pihak.
Biarkan anak tahu bahwa mereka memiliki hak untuk mencintai dan menghabiskan waktu dengan kedua orang tua, tanpa rasa bersalah.
Hubungan yang sehat dengan kedua orang tua akan membantu anak merasa dicintai dan didukung meski orang tua telah berpisah.
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR