Peningkatan curah hujan akibat La Niña berdampak pada meningkatnya risiko bencana hidrometeorologi, termasuk:
- Banjir dan genangan air: Terutama di daerah perkotaan dengan drainase yang kurang baik atau di daerah dataran rendah.
- Tanah longsor: Di daerah perbukitan atau pegunungan, terutama di Jawa Barat dan Jawa Tengah yang memiliki kondisi tanah rentan longsor.
- Pohon tumbang dan kerusakan bangunan: Angin kencang dapat menyebabkan kerusakan pada bangunan sementara, pohon, dan papan reklame di jalanan.
BMKG merekomendasikan masyarakat untuk tetap waspada dan melakukan beberapa langkah berikut untuk mengurangi risiko dan dampak cuaca ekstrem:
1. Periksa prediksi cuaca lokal: Sebelum beraktivitas di luar rumah, cek aplikasi atau situs web resmi BMKG untuk mendapatkan informasi terbaru tentang cuaca.
2. Hindari berkendara di bawah kondisi berisiko: Jika hujan deras disertai angin kencang, hindari berkendara terutama di daerah pegunungan atau jalanan yang rawan banjir.
3. Lindungi barang-barang berharga: Bagi masyarakat yang tinggal di area yang rawan banjir, amankan barang-barang berharga di tempat yang lebih tinggi untuk mencegah kerusakan akibat genangan air.
4. Jaga keselamatan saat berada di luar: Jangan berteduh di bawah pohon atau papan reklame saat angin kencang dan petir terjadi.
5. Siapkan alat darurat: Masyarakat disarankan untuk memiliki alat darurat, termasuk senter, obat-obatan, dan air bersih, yang dapat digunakan jika terjadi situasi darurat.
Pemerintah daerah di berbagai wilayah juga diimbau untuk memperketat koordinasi dengan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) guna mempersiapkan langkah-langkah antisipasi yang lebih baik.
Baca Juga: Cuaca Kamis 11 Oktober 2024, Waspada Cuaca Ekstrem Hujan Lebat!
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Aullia Rachma Puteri |
KOMENTAR