Nakita.id - Biaya Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) merupakan salah satu kewajiban yang harus dibayarkan oleh pihak yang memperoleh hak tanah dan bangunan.
BPHTB dihitung berdasarkan nilai transaksi atau nilai pasar tanah dan bangunan yang bersangkutan.
Mengingat pentingnya BPHTB dalam proses jual beli properti, penting bagi masyarakat untuk memahami cara menghitung biaya ini dengan tepat.
Artikel ini akan menjelaskan langkah-langkah dalam menghitung BPHTB serta beberapa hal yang perlu diperhatikan.
BPHTB adalah pajak yang dikenakan atas perolehan hak atas tanah dan bangunan.
Pajak ini diatur dalam Undang-Undang Nomor 21 Tahun 1997 dan peraturan pemerintah terkait lainnya.
BPHTB dikenakan pada setiap transaksi yang melibatkan perolehan hak atas tanah dan bangunan, termasuk jual beli, hibah, dan waris.
Besaran BPHTB bervariasi tergantung pada peraturan daerah masing-masing.
Sebelum menghitung BPHTB, penting untuk memahami komponen yang mempengaruhi besaran pajak ini:
- Nilai Perolehan: Merupakan nilai transaksi yang tercantum dalam akta jual beli atau nilai pasar dari tanah dan bangunan yang bersangkutan.
- Pengurangan: Setiap daerah biasanya memiliki ketentuan mengenai batasan nilai tertentu yang dapat dikurangkan dari nilai perolehan sebelum dihitung BPHTB.
Baca Juga: Cara Pengajuan BPHTB Gratis dan Daftar Wilayah yang Menyediakan Gratis
Pengurangan ini bisa berbeda-beda tergantung peraturan daerah.
- Tarif BPHTB: Tarif ini ditetapkan oleh pemerintah daerah. Umumnya, tarif BPHTB berkisar antara 5% hingga 10% dari nilai perolehan setelah dikurangi nilai pengurangan.
Berikut adalah langkah-langkah dalam menghitung BPHTB:
Langkah 1: Tentukan Nilai Perolehan
Nilai perolehan adalah nilai yang tercantum dalam akta jual beli atau nilai pasar tanah dan bangunan.
Misalnya, jika tanah dan bangunan dibeli seharga Rp1.000.000.000, maka nilai perolehan adalah Rp1.000.000.000.
Langkah 2: Hitung Pengurangan
Setiap daerah biasanya memiliki batasan nilai tertentu yang dapat dikurangkan dari nilai perolehan.
Misalnya, jika ketentuan di daerah Dads memperbolehkan pengurangan sebesar Rp60.000.000, maka:
{Nilai Perolehan Setelah Pengurangan} = {Nilai Perolehan} - {Pengurangan}
= Rp1.000.000.000 - Rp60.000.000 = Rp940.000.000
Baca Juga: Jangan Terburu-buru, Ini 7 Tips Aman Melakukan Jual Beli Tanah Kavling
Langkah 3: Tentukan Tarif BPHTB
Setelah mengetahui nilai perolehan setelah pengurangan, langkah selanjutnya adalah menetapkan tarif BPHTB.
Misalnya, jika tarif BPHTB di daerah Dads adalah 5%, maka:
{BPHTB} = {Nilai Perolehan Setelah Pengurangan} {Tarif BPHTB}
= Rp940.000.000 5\% = Rp47.000.000
Jadi, dalam contoh ini, BPHTB yang harus dibayar adalah sebesar Rp47.000.000.
Untuk lebih jelasnya, berikut adalah contoh perhitungan BPHTB dengan menggunakan data yang berbeda:
Misalkan Dads membeli sebuah rumah seharga Rp800.000.000.
Ketentuan daerah Dads memperbolehkan pengurangan sebesar Rp50.000.000 dan tarif BPHTB adalah 6%.
Langkah 1: Nilai Perolehan
{Nilai Perolehan} = Rp800.000.000
Baca Juga: Sebelum Mulai Transaksi Sebaiknya Siapkan Dana Dulu, Ini Rincian Biaya Notaris Jual Beli Tanah
Langkah 2: Hitung Pengurangan
{Nilai Perolehan Setelah Pengurangan} = Rp800.000.000 - Rp50.000.000 = Rp750.000.000
Langkah 3: Hitung BPHTB
{BPHTB} = Rp750.000.000 6\% = Rp45.000.000
Saat menghitung BPHTB, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
- Peraturan Daerah: Pastikan untuk memahami peraturan daerah yang berlaku di wilayah Dads, karena pengurangan dan tarif BPHTB dapat bervariasi.
- Dokumen yang Diperlukan: Siapkan semua dokumen yang diperlukan, seperti akta jual beli, sertifikat tanah, dan dokumen lain yang relevan untuk proses perhitungan.
- Konsultasi dengan Ahli: Jika Dads merasa kesulitan dalam menghitung BPHTB, tidak ada salahnya untuk berkonsultasi dengan notaris atau ahli pajak yang berpengalaman.
- Pemberian Informasi yang Akurat: Pastikan semua informasi yang diberikan dalam dokumen akta jual beli akurat, karena kesalahan dalam informasi dapat memengaruhi perhitungan BPHTB.
Setelah menghitung BPHTB yang harus dibayar, langkah selanjutnya adalah melakukan pembayaran.
Pembayaran BPHTB biasanya dilakukan di kantor pajak setempat atau melalui bank yang ditunjuk.
Baca Juga: Tetangga Resah Banyaknya Mobil, Raffi Ahmad Akan Bangun Garasi di Tanah 5 Miliar!
Jangan lupa untuk menyimpan bukti pembayaran sebagai dokumen penting untuk keperluan di masa mendatang.
Menghitung BPHTB merupakan langkah penting dalam proses perolehan hak atas tanah dan bangunan.
Dengan memahami cara menghitung BPHTB, Dads dapat memastikan bahwa Dads membayar pajak yang sesuai dan menghindari masalah di kemudian hari.
Pastikan untuk memperhatikan setiap langkah, mulai dari menentukan nilai perolehan, menghitung pengurangan, hingga memahami tarif yang berlaku di daerah Dads.
Jika perlu, jangan ragu untuk meminta bantuan dari ahli untuk memastikan perhitungan Dads akurat dan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Aullia Rachma Puteri |
KOMENTAR