Nakita.id - Ketika anak usia dua tahun mulai menunjukkan perilaku seperti memukul atau membanting barang, banyak orang tua yang khawatir dan berpikir bahwa ini adalah tanda kenakalan.
Namun, penting bagi orang tua untuk memahami bahwa pada usia ini, perilaku tersebut seringkali bukan tanda kenakalan, melainkan bagian dari tahap perkembangan normal anak.
Di usia dua tahun, anak sedang dalam fase eksplorasi emosional dan belajar mengenali serta mengekspresikan perasaan mereka.
Berikut penjelasan mengenai alasan anak berperilaku demikian dan bagaimana orang tua sebaiknya meresponnya, mengutip dari berbagai sumber.
Anak usia dua tahun masih berada dalam tahap awal belajar berkomunikasi.
Mereka mungkin belum memiliki cukup kosakata untuk mengungkapkan perasaan seperti marah, frustrasi, atau kecewa.
Akibatnya, mereka cenderung menunjukkan perasaan tersebut dengan cara fisik seperti memukul atau membanting barang.
Di usia ini, anak mulai menyadari dan merasakan berbagai macam emosi tetapi belum memahami cara mengelolanya.
Memukul atau membanting barang bisa menjadi cara mereka untuk melampiaskan emosi tersebut, bukan untuk "membangkang" atau "nakal."
Anak-anak belajar melalui pengamatan dan cenderung meniru perilaku yang mereka lihat di lingkungan sekitarnya.
Jika mereka melihat orang lain bereaksi dengan cara agresif, mereka mungkin akan menirunya saat menghadapi emosi yang sulit.
Baca Juga: Normalkah Bayi yang Marah Memukul Kepalanya Sendiri? Ini Faktanya
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR