Nakita.id - Anak Andre Taulany protes uang saku kurang, bagaimana cara menanggapi yang tepat?
Artis Andre Taulany berbincang dengan putranya, Kenzy mengenai uang saku.
Kenzy protes lantaran uang sakunya dianggap terlalu sedikit. Terungkap bahwa Andre Taulany memberikan uang saku sebesar Rp500 ribu untuk satu minggu.
"Papa kasih aku sekarang Rp500 ribu seminggu, masih belum cukup."
"Di sekolah itu snack time bisa Rp75 ribu. Istirahat kedua, lunch time Rp75 ribu juga," kata Kenzy seperti dilansir dari Youtube Taulany TV.
Andre Taulany menjelaskan bahwa dia merasa uang saku tersebut sudah cukup.
Ia juga meminta sang anak untuk belajar menghargai uang dan memahani nilai dari setiap pengeluaran.
Andre menjelaskan kalau uang saku tersebut hanya untuk kebutuhan di sekolah.
"Jadi kalau pulang sekolah itu nggak termasuk dalam perhitungan jajan, kalau lapar makan di rumah," papar Andre,
Andre menjelaskan kalau anaknya harus berusaha untuk mengontrol pengeluaran. Jika tidak, itu bisa berimbas pada keuangan Kenzy nantinya.
Berkaca dari Andre Taulany, bagaimana cara menanggapi anak yang protes uang sakunya kurang?
Langkah pertama adalah mendengarkan alasan anak. Mengapa mereka merasa uang sakunya kurang?
Apakah ada kebutuhan khusus yang mendesak, atau mereka hanya menginginkan uang tambahan untuk hal-hal yang tidak terlalu penting?
Dengan mendengarkan anak secara terbuka, Dads menunjukkan bahwa Dads menghargai perasaannya dan siap berdiskusi.
Tips: Beri mereka kesempatan untuk berbicara tanpa menghakimi. Ini dapat membantu anak lebih jujur tentang alasan protesnya dan membuat mereka lebih terbuka dalam berdiskusi.
Setelah mendengarkan alasan anak, jelaskan kembali kepada mereka bahwa uang saku memiliki fungsi yang spesifik.
Uang saku biasanya diberikan sebagai sarana latihan bagi anak untuk mengelola pengeluaran. Dengan batasan tertentu, anak dapat belajar tentang prioritas keuangan dan bagaimana membedakan kebutuhan dari keinginan.
Tips: Gunakan bahasa yang sederhana, seperti "Uang saku diberikan agar kamu bisa belajar mengelola uang. Kalau kamu habiskan semua untuk hal yang tidak penting, nanti bisa habis sebelum waktunya."
Jika anak selalu merasa uang saku yang diberikan kurang, cobalah untuk bersama-sama membuat anggaran sederhana.
Dengan anggaran, anak bisa memetakan apa saja yang harus mereka beli dan berapa biaya yang harus dikeluarkan.
Cara membuat anggaran sederhana: Catat semua kebutuhan harian atau mingguan anak, seperti jajan, biaya transportasi, atau kegiatan sekolah.
Setelah itu, kalkulasikan totalnya dan lihat apakah uang saku yang diberikan cukup.
Mengelola keuangan juga berarti mengetahui cara menghemat. Ajarkan anak untuk membedakan antara "kebutuhan" dan "keinginan."
Misalnya, apakah mereka benar-benar perlu membeli barang tertentu, atau hanya karena ikut-ikutan teman?
Tips untuk menghemat: Beri anak tips praktis, seperti membawa bekal dari rumah daripada membeli jajan di luar atau membeli barang yang lebih terjangkau jika memang dibutuhkan.
Jika anak tetap merasa uang sakunya kurang dan menginginkan tambahan, pertimbangkan untuk memberikan tugas ekstra di rumah yang dapat memberikan kompensasi dalam bentuk uang tambahan.
Dengan cara ini, anak belajar bahwa untuk mendapatkan lebih, mereka harus berusaha lebih juga.
Contoh tugas tambahan: Menjaga kebersihan kamarnya, membantu membersihkan halaman, atau membantu dengan tugas rumah tangga tertentu.
Saat anak mengeluh tentang uang saku yang kurang, ini adalah kesempatan emas untuk memberikan pendidikan finansial dasar.
Ajak anak untuk mengenal konsep sederhana seperti menabung dan merencanakan pengeluaran.
Jika mereka ingin membeli sesuatu yang cukup mahal, misalnya, Dads bisa mengajarkan mereka untuk menabung sebagian dari uang saku untuk beberapa minggu atau bulan ke depan.
Kebutuhan anak dapat berubah seiring pertumbuhan dan perkembangan mereka.
Jika anak merasa uang saku kurang karena faktor kebutuhan yang benar-benar meningkat, diskusikan kemungkinan untuk menaikkan uang saku mereka secara berkala.
Tentukan bersama kapan waktu yang tepat untuk kenaikan dan jelaskan bahwa kenaikan tersebut juga harus dibarengi dengan tanggung jawab yang lebih besar dalam mengelola keuangan.
Wicked Siap Menghiasi Layar Lebar Indonesia, Sebuah Adaptasi Sinematik dari Kisah Ikonik The Wizard of Oz
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR