Nakita.id - Imunisasi adalah salah satu cara penting untuk melindungi bayi dari berbagai penyakit menular dan berbahaya.
Namun, sering muncul pertanyaan mengenai apakah aman untuk memberikan imunisasi ketika bayi sedang dalam kondisi kurang fit, seperti demam ringan, batuk, pilek, atau lemas.
Pada dasarnya, kondisi kesehatan bayi perlu diperhatikan sebelum imunisasi untuk menghindari efek samping atau memperburuk gejala yang sudah ada.
Berikut adalah beberapa dampak yang bisa terjadi jika imunisasi diberikan saat kondisi bayi kurang sehat, melansir dari Baby Center.
Imunisasi dapat menyebabkan demam ringan sebagai bagian dari respons tubuh terhadap vaksin.
Ketika bayi dalam kondisi kurang sehat, seperti sedang demam atau infeksi ringan, pemberian vaksin bisa memperparah demam yang sudah ada.
Bayi mungkin mengalami peningkatan suhu tubuh yang lebih tinggi, yang bisa membuatnya merasa tidak nyaman dan rewel.
Pada bayi yang sehat, efek samping imunisasi biasanya ringan, seperti demam ringan, nyeri di area suntikan, atau bengkak.
Namun, saat kondisi tubuh bayi kurang sehat, risiko efek samping ini bisa meningkat.
Imunisasi saat kondisi tubuh bayi tidak optimal bisa membuat reaksi tubuh terhadap vaksin lebih kuat, sehingga muncul gejala yang lebih intens atau efek samping lain yang membuat bayi lebih rewel.
Jika bayi sedang mengalami infeksi ringan atau kelelahan, pemberian vaksin bisa mengganggu proses pemulihan tubuh.
Baca Juga: Bagaimana Caranya Agar Anak Tidak Mengalami Demam Setelah Imunisasi?
Sistem kekebalan tubuh akan bekerja lebih keras untuk merespons vaksin sekaligus melawan infeksi yang sudah ada.
Ini dapat membuat tubuh bayi lebih sulit untuk pulih dari kondisi sakit awalnya, sehingga proses penyembuhan jadi lebih lambat.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa vaksin mungkin kurang efektif jika diberikan saat tubuh sedang berfokus melawan infeksi atau kondisi kurang sehat.
Respons kekebalan tubuh terhadap vaksin mungkin tidak optimal sehingga antibodi yang dihasilkan tidak sebanyak yang diharapkan.
Ini dapat mengurangi tingkat perlindungan yang seharusnya diperoleh dari vaksin tersebut.
Bayi yang kurang sehat mungkin sudah merasa tidak nyaman karena gejala penyakit yang dialami, seperti batuk, pilek, atau lemas.
Jika imunisasi diberikan saat kondisi ini, bayi mungkin akan merasa lebih rewel karena efek samping imunisasi yang ditambahkan pada gejala yang sudah ada.
Hal ini bisa membuat bayi menjadi lebih sulit ditenangkan dan kurang nyaman dalam beberapa hari setelah imunisasi.
Ketika kondisi bayi kurang sehat, seperti sedang mengalami infeksi ringan, sistem kekebalan tubuhnya sedang bekerja keras melawan infeksi tersebut.
Jika imunisasi dilakukan, sistem imun harus merespons vaksin dan juga infeksi, yang bisa membuat tubuhnya rentan terhadap infeksi lebih lanjut atau memperparah kondisi sakit.
Beberapa kondisi seperti infeksi saluran pernapasan yang parah atau infeksi virus lainnya bisa semakin berat jika sistem kekebalan terlalu terbebani.
Pada beberapa kasus, bayi yang kurang sehat bisa mengalami respons tubuh yang lebih kuat terhadap vaksinasi, termasuk bengkak atau nyeri yang lebih parah di area suntikan.
Hal ini disebabkan karena tubuh sudah dalam keadaan “siaga” melawan infeksi atau kondisi kurang sehat, sehingga respons peradangan di area suntikan bisa menjadi lebih intens.
Meskipun imunisasi penting untuk melindungi bayi dari penyakit, ada kondisi tertentu di mana sebaiknya imunisasi ditunda hingga bayi kembali sehat.
Berikut beberapa tanda yang mengindikasikan bahwa imunisasi mungkin perlu ditunda:
Demam Tinggi (di atas 38,5°C): Demam tinggi menandakan tubuh sedang melawan infeksi, sehingga sebaiknya imunisasi ditunda sampai demamnya turun.
Infeksi Akut atau Berat: Jika bayi mengalami infeksi yang berat, seperti infeksi saluran pernapasan atau infeksi telinga, imunisasi sebaiknya ditunda sampai gejala mereda.
Lemas atau Sangat Lelah: Bayi yang terlihat sangat lemah dan lelah mungkin belum siap menerima imunisasi.
Mengalami Diare atau Muntah: Diare atau muntah bisa menandakan gangguan pencernaan atau infeksi. Sebaiknya tunggu hingga kondisi ini membaik sebelum imunisasi.
Jika bayi terlihat kurang sehat dan jadwal imunisasi tiba, berikut langkah yang bisa dilakukan:
Konsultasikan dengan Dokter: Dokter akan mengevaluasi kondisi bayi dan menentukan apakah imunisasi aman diberikan atau perlu ditunda.
Pantau Kondisi Bayi: Jika gejala yang dialami ringan, seperti batuk atau pilek ringan, mungkin imunisasi masih bisa dilakukan. Namun, jika ada demam tinggi atau tanda infeksi berat, sebaiknya imunisasi ditunda.
Baca Juga: Jadwal PIN Polio Tiap Wilayah di Pekan Imunisasi Nasional 2024
Perhatikan Jadwal Imunisasi Selanjutnya: Jika imunisasi ditunda, pastikan untuk menjadwalkan ulang imunisasi secepatnya setelah bayi sembuh, karena imunisasi yang tertunda terlalu lama bisa mengurangi perlindungan terhadap penyakit.
Imunisasi sangat penting untuk melindungi bayi dari penyakit, tetapi sebaiknya dilakukan saat bayi dalam kondisi sehat untuk mengurangi risiko efek samping dan memastikan efektivitas vaksin.
Jika bayi sedang kurang sehat, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk menentukan apakah imunisasi bisa ditunda atau tetap dilakukan.
Dengan mempertimbangkan kesehatan bayi, imunisasi bisa memberikan manfaat optimal tanpa menambah ketidaknyamanan bagi si kecil.
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR