3. Sesuaikan dengan Kenaikan atau Penurunan Pendapatan: Jika mengalami kenaikan atau penurunan pendapatan, perbarui anggaran agar tetap sesuai prinsip 50/30/20.
4. Batasi Utang Konsumtif: Hindari penggunaan kartu kredit atau pinjaman untuk membiayai keinginan. Jika tidak mampu membeli suatu barang, pertimbangkan untuk menabung terlebih dahulu.
5. Investasi Bertahap: Jika baru mulai berinvestasi, lakukan dengan jumlah kecil namun rutin. Pilih instrumen investasi yang sesuai dengan profil risiko Anda, seperti reksa dana atau saham.
6. Patuhi Alokasi: Meskipun mungkin tergoda untuk menggunakan dana tabungan atau investasi untuk keinginan, cobalah untuk disiplin agar tujuan keuangan tetap tercapai.
Misalkan, pendapatan bulanan bersih adalah Rp10.000.000. Maka, anggaran bulanan dengan prinsip 50/30/20 adalah sebagai berikut:
- 50% untuk Kebutuhan: Rp5.000.000 untuk kebutuhan sehari-hari seperti sewa rumah, makanan, transportasi, dan utilitas.
- 30% untuk Keinginan: Rp3.000.000 untuk hiburan, makan di restoran, belanja non-esensial, atau liburan.
- 20% untuk Tabungan dan Investasi: Rp2.000.000 untuk tabungan darurat, investasi, dan pembayaran utang.
Baca Juga: Risiko Tanggung Sendiri, Ini Daftar Pinjol yang Tidak Terdaftar di OJK
Prinsip 50/30/20 adalah metode manajemen keuangan yang sederhana dan efektif untuk mengelola pendapatan.
Dengan membagi pendapatan menjadi kebutuhan, keinginan, dan tabungan/investasi, metode ini memungkinkan pengelolaan keuangan yang seimbang dan berkelanjutan.
Menerapkan prinsip ini dengan disiplin tidak hanya membantu menjaga stabilitas keuangan saat ini, tetapi juga mempersiapkan masa depan yang lebih baik.
Sebagian artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan
Baca Juga: Cara Mengelola Keuangan Bagi Pelajar yang Belum Punya Pendapatan Tetap
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Aullia Rachma Puteri |
KOMENTAR