Dengan memahami pentingnya asupan nutrisi dan perawatan kesehatan selama masa kehamilan, para remaja dapat mencegah risiko stunting pada anak-anak mereka kelak.
Pendidikan ini mencakup pemahaman tentang kesehatan ibu hamil, pentingnya asupan zat besi dan asam folat, serta pentingnya pemberian ASI eksklusif pada bayi.
Stunting memiliki dampak ekonomi yang signifikan, baik bagi individu maupun masyarakat.
Anak yang stunting cenderung memiliki keterbatasan dalam perkembangan kognitif, yang bisa mempengaruhi prestasi akademis dan produktivitas kerja di masa dewasa.
Dengan mencegah stunting melalui edukasi sejak sekolah, generasi mendatang akan lebih sehat dan produktif, sehingga mengurangi beban ekonomi dan sosial di masa depan.
Edukasi di sekolah merupakan upaya pencegahan dini yang efektif untuk menekan angka stunting secara nasional.
Ketika anak-anak paham akan bahaya stunting dan cara mencegahnya, mereka dapat menjadi agen perubahan di lingkungannya.
Mereka bisa mengedukasi keluarga dan teman-teman tentang pentingnya nutrisi dan pola hidup sehat.
Dengan cara ini, informasi tentang stunting akan tersebar lebih luas, dan kesadaran masyarakat akan meningkat.
Edukasi tentang stunting dapat dimasukkan dalam mata pelajaran, seperti ilmu pengetahuan alam, kesehatan, atau pendidikan jasmani.
Topik ini bisa diajarkan dengan metode yang menarik, seperti diskusi, simulasi, atau aktivitas memasak sehat, sehingga siswa bisa langsung memahami manfaat dari makanan bergizi.
Baca Juga: Peran Suami Upaya Pencegahan Stunting Sebelum Kehamilan Istri
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR