Nutrisi yang cukup dapat mendukung pertumbuhan janin dan mengurangi risiko bayi lahir dengan berat badan rendah, yang dapat menjadi faktor risiko stunting.
Konsumsi Asam Folat dan Zat Besi: Ibu hamil dianjurkan untuk mengonsumsi suplemen asam folat dan zat besi, terutama pada trimester pertama dan kedua.
Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia yang memengaruhi pertumbuhan janin.
Pemeriksaan Kehamilan Rutin: Mengikuti pemeriksaan kehamilan secara rutin juga membantu mencegah stunting, karena ibu dapat memantau kesehatan kandungan, mendapatkan imunisasi yang diperlukan, dan melakukan perawatan sesuai rekomendasi dokter.
Periode 1000 hari pertama kehidupan mencakup sejak awal kehamilan hingga anak berusia dua tahun.
Ini adalah masa paling penting untuk mencegah stunting karena pertumbuhan anak, baik fisik maupun otak, berkembang pesat dalam periode ini.
Pemberian ASI Eksklusif selama 6 Bulan: Setelah lahir, bayi sebaiknya diberi ASI eksklusif hingga usia 6 bulan.
ASI mengandung nutrisi lengkap yang mendukung pertumbuhan fisik dan perkembangan kognitif anak.
Pemberian MPASI yang Tepat: Setelah 6 bulan, bayi perlu mendapatkan makanan pendamping ASI (MPASI) yang bergizi.
MPASI harus mengandung protein, karbohidrat, lemak, serta vitamin dan mineral untuk menunjang pertumbuhan.
Pastikan asupan ini mengandung sumber protein hewani yang penting untuk mendukung pertumbuhan.
Baca Juga: Mengapa Makanan Bisa Mempengaruhi Kelahiran Stunting?
Ibu Hamil Tidak Boleh Duduk Terlalu Lama, Ini Risiko dan Solusi untuk Kehamilan Sehat
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR