Nakita.id - Tamara Tyasmara masih berduka dan marah pada diri sendiri setelah kematian sang anak, Raden Adante Khalif Pramudityo atau Dante.
Pada 27 Januari 2024 lalu, publik dikejutkan dengan kematian anak Tamara yang masih berusia 6 tahun.
Awalnya, Dante diduga meninggal dunia karena tenggelam di kolam renang.
Tapi setelah dilakukan pemeriksaan, diketahui kalau Dante ternyata dibunuh oleh kekasih Tamara, Yudha Arfandi.
Yudha Arfandi dengan sengaja menenggelamkan bocah laki-laki tersebut karena kesal pada Tamara.
Kini, Yudha Arfandi telah divonis 20 tahun penjara atas tindakannya menghilangkan nyawa Dante.
Tapi bagi Tamara sendiri, kesedihan kehilangan anak tidak ada bandingannya.
Melansir dari Kompas, Tamara mengaku masih marah dan menyalahkan diri sendiri atas kematian sang anak.
"Setelah selesai semuanya, jadi teringat Dante, aku jadi marah sendiri, rasanya aneh," kata Tamara.
Karena dinilai tidak stabil secara emosional, orang terdekat tidak membiarkan Tamara sendirian.
"Makanya aku enggak dibiarkan sendiri di rumah," sambungnya.
Baca Juga: Hukuman Yudha Arfandi Berat! Tamara Tyasmara: 'Jalur Langit'
Artis 29 tahun ini mengaku dia marah pada dirinya sendiri.
Ia masih susah menerima bahwa Dante meninggal di tangan mantan kekasihnya.
Itu yang membuat Tamara merasa sangat bersalah.
"Kemarahan terbesar aku sama diri sendiri, aku masih nyalahin diri sendiri," ujar Tamara.
"Makanya aku lagi mau ke proses penerimaan susah banget, apalagi tekanan sana-sini, jadi makin merasa semuanya salah aku," sambungnya.
Tamara mencoba berdamai dengan jalan hidup yang harus dijalaninya.
Namun diakui bahwa hal tersebut tidak mudah.
Apalagi, Tamara mendapatkan cukup banyak tekanan.
Ia jadi merasa kalau semua adalah kesalahannya.
"Itu perasaan yang sangat mengganggu, aku yang awalnya enggak memikirkan omongan netizen," ungkap Tamara.
"Terus pas sendiri, aku jadi merasa benar juga omongan netizen yang bicara seharusnya aku jangan percaya sama orang itu," tukasnya.
Baca Juga: Tamara Bleszynski Unggah Foto Bersama Anak, Minta Jangan Dilupakan
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR