Jika memungkinkan, dorong mereka untuk menghindari area di mana pelaku sering berada.
4. Libatkan Guru atau Pihak Sekolah
Jika bullying terjadi di lingkungan sekolah, penting bagi orangtua untuk melibatkan pihak sekolah dalam menangani masalah ini.
Berbicara dengan guru, konselor, atau kepala sekolah bisa membantu menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi anak.
Jelaskan situasi yang dihadapi anak dan mintalah pihak sekolah untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan.
Pastikan orangtua mengetahui kebijakan anti-bullying yang berlaku di sekolah dan ikuti prosedur yang telah ditetapkan.
5. Bangun Rasa Percaya Diri dan Ketahanan Mental Anak
Salah satu cara terbaik untuk melindungi anak dari dampak bullying adalah dengan membangun rasa percaya diri dan ketahanan mental mereka.
Dorong anak untuk fokus pada kelebihan mereka dan tetap aktif dalam kegiatan positif, seperti olahraga, seni, atau kegiatan lain yang mereka minati.
Melalui kegiatan ini, anak bisa memperluas jaringan pertemanannya dengan anak-anak yang memiliki minat serupa, sehingga mereka merasa lebih diterima dan memiliki teman-teman yang mendukung.
6. Pertimbangkan Bantuan Profesional Jika Diperlukan
Baca Juga: Fakta Baru Kasus dr Aulia Risma, Sang Ibu Sudah Sering Melapor ke Undip Sejak 2022
Jika anak menunjukkan tanda-tanda trauma yang serius, seperti depresi, kecemasan berlebih, atau perubahan perilaku drastis, pertimbangkan untuk mencari bantuan profesional.
Psikolog atau konselor yang berpengalaman bisa membantu anak untuk mengelola perasaan mereka dan membangun kepercayaan diri yang mungkin telah terkikis karena bullying.
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR