Nakita.id - Dalam menghadapi tantangan lingkungan yang semakin kompleks, diperlukan upaya inovatif untuk mengurangi dampak negatif terhadap alam sekaligus menciptakan ekosistem yang lebih berkelanjutan.
Inovasi dalam berbagai bidang, termasuk teknologi, industri, dan gaya hidup, memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan lingkungan.
Senin, 24 Maret 2025, Nestlé Indonesia menyelenggarakan acara Diskusi Keberlanjutan membahas pencapaian program Keberlanjutan Perusahaan yang signifikan mulai dari hulu ke hilir termasuk dengan Business Units yang bernaung di bawah Nestlé, antara lain pengurangan emisi karbon sebesar 20,38% pada 2024; pasokan 21,3% bahan baku utama dari praktik pertanian regeneratif, lebih cepat satu tahun dari target 2025; dan membantu 10,2 juta anak muda di bawah usia 30 tahun mengakses peluang ekonomi sejak 2017, enam tahun lebih awal dari target 2030.
Dengan tantangan perubahan iklim yang semakin nyata, Nestlé, sebagai perusahaan global di bidang Nutrition, Health, dan Wellness, memandang upaya keberlanjutan bukan hanya tentang mencapai target, namun juga tentang berkontribusi secara nyata bagi lingkungan sekitar. Selama hampir 160 tahun, Nestlé telah melakukan berbagai upaya inovatif untuk turut serta mengurangi dampak lingkungan dan menciptakan ekosistem yang lebih berkelanjutan, mulai dari pengurangan emisi karbon, hingga penerapan pertanian regeneratif.
Nestlé sebagai perusahaan ‘Good Food, Good Life’ telah menjadi bagian dari Indonesia sejak 1971 dengan komitmen untuk Menciptakan Manfaat Bersama bagi individu dan keluarga, masyarakat, dan planet.
“Di Nestlé, kami percaya pada kolaborasi dalam menciptakan manfaat jangka panjang, tidak hanya untuk bisnis kami tetapi juga untuk lingkungan dan masyarakat di sekitar area operasional kami. Keyakinan kami pada doing well by doing good merupakan inti dari semua yang kami lakukan, dan itulah salah satu alasan kami menempatkan keberlanjutan sebagai inti dari pondasi kami,” ujar Samer Chedid, Presiden Direktur PT Nestlé Indonesia.
“Melalui berbagai program kami yang pro-petani rakyat, kami berkomitmen untuk mendukung rantai pasok yang berkelanjutan, memastikan kesejahteraan mereka sambil menjaga standar kualitas terbaik. Komitmen ini sejalan dengan upaya kami dalam mencapai tujuan lingkungan yang lebih luas, seperti di antaranya termasuk komitmen global kami untuk mencapai net zero emissions pada 2050 di bawah empat pilar keberlanjutan kami, bertindak atas perubahan iklim, pengemasan berkelanjutan, menjaga air, dan pengadaan bahan baku yang bertanggung jawab,” ujar Samer.
Di Indonesia, Nestlé telah menerapkan berbagai program yang berkontribusi pada pencapaian target keberlanjutan global dengan menyesuaikan tantangan dan peluang lokal. Beberapa target utama keberlanjutan yang menjadi fokus Nestlé Indonesia meliputi pengurangan emisi karbon, peningkatan penggunaan bahan baku regeneratif, pengurangan penggunaan plastik virgin dan penerapan ekonomi sirkular, hingga peningkatan akses terhadap gizi berkualitas.
Keberlanjutan merupakan tanggung jawab bersama, dan keberhasilan inisiatif ini bergantung pada kolaborasi berbagai pemangku kepentingan. Pemerintah, komunitas, sektor swasta, dan masyarakat luas memiliki peran penting dalam mendorong perubahan menuju dunia yang lebih hijau. Media juga memiliki peran strategis dalam menyebarluaskan informasi dan menginspirasi lebih banyak pihak untuk berkontribusi dalam perjalanan keberlanjutan ini.
“Kami menyadari bahwa dunia saat ini menghadapi berbagai tantangan kompleks, mulai dari perubahan iklim hingga ketahanan pangan yang menyebabkan pada meningkatnya masalah kesehatan. Tidak ada satu pihak pun yang dapat melakukan usaha ini sendiri, diperlukan kolaborasi lintas sektor untuk mewujudkannya. Sebagai salah satu pelaku usaha di Indonesia, Nestlé berupaya untuk secara aktif mengambil bagian bersama berbagai pemangku kepentingan lainnya melakukan beragam upaya dan inovasi untuk menjaga keberlanjutan,” ujar Sufintri Rahayu, Direktur Corporate Affairs & Sustainability PT Nestlé Indonesia.
Lebih jauh, partisipasi aktif Nestlé pada pengembangan infrastruktur pengelolaan sampah juga terus dilakukan untuk meningkatkan kapasitas daur ulang dan mengurangi limbah yang berakhir di tempat pembuangan akhir. Nestlé berkontribusi dalam mendukung pemerintah Indonesia membangun infrastruktur pengolahan sampah. Pendirian TPS3R Baraya Runtah di Karawang merupakan salah satu bentuk dukungan Nestlé dalam upaya pengurangan sampah rumah tangga dikirim ke TPA.
Baca Juga: Tanaman Penyerap Air Hujan, Tips Membangun Lingkungan yang Berkelanjutan
Penulis | : | Poetri Hanzani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR