Business Executive Officer Nestlé Health Science Erfin Suraida menambahkan, “Setiap tahun, Nestlé Boost Optimum secara konsisten mendorong lansia untuk berpartisipasi dalam berbagai kegiatan berkelanjutan guna mendukung gaya hidup yang lebih sehat dan aktif. Namun, kami memahami bahwa aktivitas fisik saja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan emosional lansia.
Tahun ini, melalui program Bakti Sepanjang Usia, kami berfokus pada penciptaan ruang yang mendukung lansia agar tetap terhubung secara sosial, merasa dihargai, serta menjalani hari-hari mereka dengan semangat dan makna yang lebih dalam.”
Malnutrisi pada lansia dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti usia, penyakit, dan kondisi hidup. Bagi para lansia yang hidup sendiri cenderung mengalami malnutrisi akibat kurangnya dukungan keluarga untuk memastikan pemenuhan asupan gizi. Hal ini ditegaskan dari hasil survei yang dilakukan oleh Nestlé Boost Optimum terhadap 1.000 lansia di Jakarta, Surabaya, dan Medan, setengah dari lansia, yaitu 5 dari 10, mengharapkan untuk bertemu dengan keluarga setidaknya seminggu sekali.
Namun, kenyataannya, hanya 40% dari harapan tersebut yang terpenuhi, dan kunjungan tersebut umumnya hanya terjadi saat hari raya atau liburan panjang. Temuan ini menunjukkan adanya kesenjangan dalam dukungan sosial yang dapat berdampak pada kesehatan mental dan emosional mereka. Oleh karena itu, peranan keluarga dan komunitas sangat penting untuk meningkatkan kualitas hidup lansia dan memerangi isu malnutrisi lansia.
Keluarga dan komunitas berperan penting dalam memberikan dukungan mental supaya lansia tetap sehat dan produktif.
“Tahun ini, kami menargetkan 4.000 lansia di daerah Jabodetabek, Medan, dan Surabaya dalam program Bakti Sepanjang Usia untuk menginspirasi mereka agar terus semangat menjalani hidup yang sehat dan produktif. Program ini menghadirkan berbagai kegiatan aktif dan inklusif, seperti senam pagi serta health talk show inspiratif bersama para ahli. Melalui interaksi sosial dan kebersamaan dengan keluarga maupun komunitas, kami berharap dapat memberikan dukungan emosional yang dibutuhkan untuk menjaga kesehatan lansia secara holistik.” tambah Erfin Suraida.
Inisiatif ini juga mendapat dukungan dari Perhimpunan Gerontologi Medik Indonesia (PP PERGEMI). Pembina PP PERGEMI Prof. Dr. dr. Siti Setiati, SpPD-KGer, M.Epid, FINASIM menjelaskan, “Meningkatnya populasi lansia membawa tantangan kompleks, mulai dari penyakit kronis, malnutrisi, penurunan fungsi fisik dan kognitif, hingga masalah kesepian, sehingga diperlukan pendekatan multidisiplin dan multisektor yang melibatkan edukasi masyarakat, penguatan komunitas, serta intervensi berbasis keluarga.
Aktivitas fisik teratur, dukungan gizi, serta pendampingan psikososial sangat penting untuk memperpanjang masa produktif lansia dan mencegah ketergantungan. Panjang usia saja tidak cukup, sehingga yang perlu diperjuangkan adalah lansia yang sehat, mandiri, aktif, dan berkualitas. Program ini menjadi contoh baik sinergi antara pemerintah, swasta, komunitas, dan tenaga kesehatan untuk menciptakan lingkungan yang peduli lansia serta meningkatkan akses informasi dan jejaring yang mendukung kualitas hidup mereka secara menyeluruh.”
Nestlé Health Science hadir untuk memberdayakan kehidupan yang lebih sehat melalui pemenuhan asupan gizi yang diperlukan oleh para lansia. Salah satunya melalui produk Nestlé Boost Optimum dengan protein whey, terbukti secara klinis meningkatkan kekuatan otot dalam 12 minggu. Selain itu, produk ini mendukung daya tahan tubuh dan kesehatan fungsi kognitif.
“Melalui program “Bakti Sepanjang Usia”, kami ingin menunjukkan kontribusi kami dalam mendukung lansia melalui aksi nyata yang berkelanjutan, dengan membangun komunitas yang mendukung mereka untuk tetap sehat, aktif, dan terhubung secara sosial di setiap tahap kehidupan,” tutup Erfin Suraida.
Baca Juga: Bukannya Menyehatkan, Inilah Bahaya Mengonsumsi Protein Terlalu Banyak pada Lansia
Penulis | : | Poetri Hanzani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR