Tabloid-Nakita.com - Balita berjalan jinjit merupakan hal yang wajar. Biasanya, anak berjalan jinjit hingga usia 3 tahun. Tapi ada juga yang masih melakukan kebiasaan tersebut hingga usia 5 tahun. Benarkah jalan jinjit, tanda anak autis? Kapan Anda boleh mulai khawatir dengan jalan jinjit pada anak?
Ada 2 faktor yang sebabkan si kecil berjalan jinjit. Pertama karena kebiasaan. Dan kedua, tanda adanya gangguan. Saat belajar jalan, memang sesekali balita masih suka jinjit. Tapi biasanya kebiasaan ini akan hilang seiring dengan bertambahnya umur. Namun, jika si kecil berjinjit hampir setiap kali mereka melangkahkan kaki, maka Anda bisa mulai waspada akan adanya gangguan pada tubuh anak Anda.
Sebab berdasarkan riset tahun 2010, Dr. Rami Grossmann, MD, pakar neurologi anak asal Amerika, menyebutkan bahwa jalan berjinjit pada anak di usia lebih dari 3 tahun bisa menjadi salah satu ciri yang sering ditemukan pada anak berspektrum autistik.
Mengapa jalan jinjit merupakan tanda anak autis? Sebab anak dengan gangguan ini memiliki proses perkembangan sensorik yang berbeda dengan anak normal. Terutama pada sensorik sentuhan. Dan anak yang alami masalah perkembangan atau gangguan saraf biasanya sering berjalan jinjit. Namun tidak semua kasus anak berjalan jinjit muncul selalu dikaitkan dengan adanya gangguan autisme.
Jika tidak ada gangguan autistik, kebiasaan berjalan jijit yang tidak ditangani dengan baik juga mampu mengganggu kesehatan kaki. Untuk jangka panjang, membiarkan anak berjalan jinjit dapat picu kerusakan struktur kaki, tumit serta pergelangan kaki. Meski jalan jinjit bukan tanda anak autis, orangtua tetap harus mengoreksi kebiasaan jalan jinjit pada anak. (AA)
National Geographic Indonesia: Dua Dekade Kisah Pelestarian Alam dan Budaya Nusantara
KOMENTAR