Nakita.id - Di dunia sekarang ini, media sosial adalah pusat kehidupan.
Ini membantu kita untuk tetap berhubungan dengan teman-teman, mempromosikan pekerjaan, juga mengikuti berita terbaru.
Tapi, bagaimana jaringan ini berdampak pada kesehatan mental dan fisik kita?
Apakah sudah waktunya untuk kita beristirahat dari hiruk pikuk sosial media secara permanen?
BACA JUGA: Yuk Moms Deteksi Penyakit Lupus Sejak Dini, Kenali Tanda-tandanya Ini!
Selama beberapa tahun terakhir, banyak orang - terutama dari generasi muda - telah meninggalkan situs jejaring sosial.
Pembicaraan viral dari mereka yang meninggalkan media sosial selama sebulan atau lebih, telah menunjukkan bahwa detox yang tepat telah membantu mereka menjadi lebih rileks, fokus, dan produktif.
Tetapi apakah penelitian ilmiah mendukung kesimpulan ini?
Berikut adalah 3 alasan ilmiah mengapa kita harus mendetoks diri dari sosial media.
1. Media sosial dapat mempengaruhi kesehatan mental
Sejumlah penelitian telah menghubungkan penggunaan media sosial dengan peningkatan tingkat depresi, kecemasan, dan isolasi.
Penelitian telah mengungkapkan, pengguna yang lebih muda dan lebih tua sama-sama berada dalam bahaya melanggar tekanan standar kecantikan dan kesuksesan yang tidak dapat diraih, yang sering melekat dalam cara kerja situs web jejaring sosial.
BACA JUGA: Ditanya Melaney Pilih Kuenya Ayu atau Gigi Eatnya Nagita Slavina? Raffi Ahmad Bingung!
Dikutip Nakita dari Medical News Daily (13 April 2018), sebuah studi yang diterbitkan bulan lalu menemukan fakta dampak negatif memengaruhi kesejahteraan di masa depan (saat dewasa).
Di antara pengguna dewasa muda, media sosial terutama meningkatkan kejadian kecemasan dan depresi, menurut hasil penelitian yang cukup besar yang dilakukan pada tahun 2016.
Bahkan, para peneliti melihat bahwa pengguna yang sering memeriksa akun mereka memiliki risiko depresi lebih dari dua kali lipat daripada rekan sebaya yang kurang berorientasi media sosial.
BACA JUGA: Terlihat Cantik Awet Muda Meski Sudah Berkepala 4, Maudy Koesnadi Bocorkan Rahasianya!
Ini mungkin sebagian disebabkan oleh fakta bahwa jejaring sosial menciptakan kebutuhan buatan yang tersedia 24 jam dalam seminggu, untuk menanggapi pesan dan reaksi emoji secara instan.
Itulah yang memengaruhi kesehatan emosi kita.
2. Interaksi online dapat merusak hubungan
Situs web media sosial juga dapat menimbulkan perasaan kesepian dengan merusak kualitas hubungan secara langsung dan tidak langsung.
Pertama, ada begitu banyak yang dapat kita kendalikan saat menyangkut apa yang teman-teman bagikan tentang kita di akun media sosial mereka.
BACA JUGA: Cuma 20 Menit Olahraga Ini, Lemak di Lengan dan Punggung Bisa Lenyap!
Misalnya saat mereka mengunggah foto aib kita yang memalukan.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Computers in Human Behavior menunjukkan, momen-momen ini sering dapat merusak hubungan dengan cara yang tidak dapat diperbaiki.
"Kami menemukan bahwa orang-orang yang mencoba menghapus atau membenarkan konten memalukan sebenarnya mengalami penurunan dalam hubungan mereka dengan orang tersebut," jelas rekan penulis studi Yvette Wohn.
BACA JUGA: Ini Dia 5 Zodiak Paling Powerful dan Tangguh, Moms Salah Satunya?
Namun, hal-hal yang kami posting di halaman pribadi kami juga dapat memiliki konsekuensi yang tidak diinginkan.
Komentar, tautan, dan tanda kutip yang dibagikan di luar konteks, atau lelucon yang salah tempat dapat merusak hubungan dua kali lipat.
3. Beresiko pada kesehatan fisik / tubuh
Menggunakan media sosial yang terlalu aktif dapat meninggalkan jejak tidak hanya pada kesehatan mental kita, tetapi juga pada kesehatan fisik kita - terutama dengan mengubah pola tidur kita.
Sebuah studi tahun 2014 terhadap orang dewasa AS berusia 19–32 menemukan, peserta memeriksa akun media sosial pilihan mereka selama lebih dari satu jam per hari, rata-rata, dan sekitar 30 kali per minggu.
BACA JUGA: [VIDEO] Tanya Pakar - Lebih Baik Minyak Goreng atau Margarin?
Dan, 57% dari pengguna ini melaporkan gangguan tidur.
Para peneliti menyarankan bahwa alasan di balik mengapa pengguna media sosial dapat mengalami tidur yang buruk dapat meliputi:
- Fakta bahwa mereka merasa terdorong untuk aktif di situs web ini di semua jam, termasuk larut malam
- Kemungkinan penggunaan media sosial "dapat meningkatkan gairah emosional, kognitif, dan / atau fisiologis"
- Fakta bahwa paparan layar terang sebelum tidur telah dikaitkan dengan tidur yang terganggu
BACA JUGA:[VIDEO] Tanya Pakar - MPASI kunci sukses Cegah Stunting Pada Anak
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Acta Paediatrica mengatakan, hal yang sama berlaku untuk pengguna yang lebih muda, usia 11-20.
Dari 5.242 peserta studi, 73,4% melaporkan, mereka menggunakan media sosial setidaknya selama 1 jam setiap hari, dan 63,6% melaporkan kurang tidur.
"Dampak media sosial dapat memiliki pola tidur adalah topik yang sangat menarik mengingat efek buruk yang terkenal dari kurang tidur pada kesehatan," kata penulis senior Dr. Jean-Philippe Chaput.
Rekap Perjalanan Bisnis 2024 TikTok, Tokopedia dan ShopTokopedia: Sukses Ciptakan Peluang dan Dorong Pertumbuhan Ekonomi Digital
Source | : | Medical Daily |
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR