Tabloid-Nakita.com - Pernah melihat si kecil mengangkat rok temannya, lalu mengintip apa yang ada di baliknya? Atau ketika sedang dipangku, ia malah menarik atasan yang Mama pakai, lalu melongok ke dalamnya? Atau ketika habis mandi dan belum berpakaian, ia menempel-nempelkan penisnya ke tubuh Mama sambil tertawa-tawa?
Memang agak menyebalkan kalau si kecil tiba-tiba menarik baju Mama ketika sedang berada di tempat umum. Aduuuh... malunya. Wajar enggak sih, kalau anak suka mengintip rok temannya? Mengapa ia penasaran sekali dengan "dalaman" Mama atau teman perempuannya?
Menurut Saleema Noon, konsultan keluarga dari Saleema Noon Sexual Health Educators, Vancouver, mengatakan wajar kalau orangtua jadi stres melihat ulah anak laki-laki yang suka mengintip rok temannya. Namun, ia tidak terlalu meresahkan apa yang dilakukan si batita.
"Si kecil hanya sedang mengeksplorasi bahwa tidak semua tubuh mirip seperti miliknya, dan sepertinya itu menjadi caranya mengetahui perbedaan ini. Tentunya kita tidak ingin menahan rasa ingin tahu yang dikembangkan anak-anak ketika mereka bertumbuh besar. Tetapi, kita juga perlu mengajarkan anak bahwa tidak baik jika mengintip atau menyentuh area pribadi orang lain. Ada banyak cara yang sopan lainnya untuk memelajari tentang tubuh kita," jelasnya.
Hal ini sependapat dengan yang dikatakan Dra Mayke S. Tedjasaputra, MSI, Play Therapist dan psikolog perkembangan anak dari Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. Menurutnya, perilaku anak yang suka mengintip seperti itu sangat wajar. "Dia hanya ingin tahu apa yang ada di balik rok atau baju ibunya dan menurut dugaan saya, ini berkaitan dengan keinginantahuan akan masalah seksual. Jangan-jangan dia belum pernah melihat alat kelamin perempuan dan tidak tahu beda antara perempuan dan laki-laki. Kemungkinan lain, dia meniru perilaku orang dewasa," kata Mayke.
Mama dapat membantu dan mengarahkan agar kebiasaan anak suka mengintip ini dapat menjawab rasa penasarannya. Ini cara menangani anak yang suka mengintip:
1. Tak perlu bereaksi terlalu keras atau marah ketika mendapati anak sedang mengintip. Jangan sampai mereka mengira sedang melakukan kesalahan, atau membuat mereka ketakutan. Dengan tenang, minta si kecil untuk menurunkan kembali rok temannya. Alihkan perhatiannya dengan mengajaknya bermain di mana Mama bisa mengawasinya.
2. Tanpa membesar-besarkan insiden tersebut, biarkan orangtua si anak perempuan tahu apa yang Mama saksikan. Menurut Saleema, hal ini supaya mereka pun dapat merespons dengan cara yang sama.
3. Menjelang tidur, ketika anak sudah merasa aman dan tenang, Mama bisa menjawab keingintahuan anak tentang tubuh manusia. Tekankan bahwa meskipun Mama bisa mengerti rasa ingin tahunya, tidak pantas untuk mencaritahu hal tersebut dengan mengintip atau menyentuh bagian pribadi tubuh orang lain. Tawarkan si anak untuk mencari informasinya bersama-sama di buku. Yakinkan si anak bahwa perilakunya tidak akan menimbulkan masalah buatnya, tapi sebaiknya tidak diulangi.
4. Mayke menyarankan, ketika si kecil berusaha membuka baju Mama, katakan bahwa Mama mengerti bahwa dia ingin tahu ada apa di dalamnya. Tetapi katakan juga bahwa perilaku itu tidak sopan. Mama malu kalau sampai rok Mama tersingkap dan dilihat oleh orang lain, sebab hal ini merupakan sesuatu yang sangat pribadi, tidak sembarangan orang boleh melihatnya. Tubuh manusia tidak boleh dilihat oleh sembarangan orang yang tidak dikenal, karena itu manusia harus memakai baju.
5. Apakah anak sadar bahwa ia sedang melakukan sesuatu yang tidak pantas, atau berhubungan dengan tindakan seksual? Saleema mengatakan, untuk mengetahuinya, hampiri anak ketika ia sedang mengintip rok temannya (atau tindakan lain yang menurut Mama bersifat seksual). Jika ia hanya menengok kehadiran Mama dan tidak terlihat kaget, besar kemungkinan ia tidak mengerti bahwa perbuatannya tidak pantas. Bagi mereka, itu hanya bagian dari memenuhi rasa ingin tahu.
6. Untuk mengajarkan anak tentang jenis kelamin, Mama bisa memperkenalkan bahwa laki-laki mempunyai penis, perempuan mempunyai vagina dan buah dada, demikian saran Mayke. Pengalaman praktis dapat Mama berikan ketika dia ada bersama dengan anak kecil lain, baik laki atau perempuan dengan cara menunjukkan apa persamaan dan perbedaannya. Mama boleh memberitahu bahwa pada anak perempuan setelah usia remaja akan tumbuh buah dada. Kalau keingintahuan anak sudah terpenuhi, dia tidak akan lagi mengintip-intip rok atau baju Mama.
Itulah jalan keluar yang bisa Mama lakukan jika anak suka mengintip. Tak perlu panik, tanggapi dengan tenang saja ya, Mam.
(*/Dini)
4 Rekomendasi Susu Penggemuk Badan Anak yang Bisa Bikin Si Kecil Lebih Gemuk dan Sehat
KOMENTAR