Tabloid-Nakita.com - Aktivitas seksual merupakan salah satu elemen penting dalam pernikahan yang dapat membuat hubungan Mama dan Papa menjadi lebih intim dan hangat. Akan tetapi, seringkali ada saja gangguan yang membuat aktivitas seks menjadi tak lancar, salah satunya adalah vagina sakit. Tapi, Mama perlu waspada karena vagina sakit saat bercinta dapat menjadi salah satu tanda kanker.
Berdasarkan survei The Eve Appeal, para penderita kanker yang gejalanya ditandai dengan rasa sakit saat berhubungan seks umumnya mengabaikannya karena merasa malu untuk membahas hubungan seksual mereka.
Padahal, menurut dokter masalah tersebut penting untuk dibicarakan sebagai bentuk deteksi dini kanker. Berikut lima kanker terkait ginekologi dan gejalanya yang perlu diketahui para wanita.
1. Kanker vagina
Walaupun penyakit ini langka dialami wanita. Tapi menurut The Eve Appeal, para wanita di Inggris terdiagnosis penyakit tersebut 250 kasus setiap tahunnya. Risiko kanker meningkat jika terjadi perubahan sel-sel pada lapisan vagina. Melalui skrining seperti kanker serviks, perubahan pada lapisan sekitar vagina bisa diketahui. Menurut penelitian, sekitar tiga dari 10 wanita juga merasakan nyeri saat berhubungan seks, ada benjolan atau pertumbuhan di vagina, vagina sering terasa gatal. Namun, sebanyak satu dari dua wanita yang menderita kanker tidak memunculkan tanda-tanda atau gejala sama sekali.
2. Kanker ovarium
Kanker ovarium adalah adanya pertumbuhan sel-sel kanker di sekitar ovarium yaitu tempat menyimpan sel telur. Padahal, jika kanker ovarium terdiagnosis sejak awal maka tingkat kesembuhannya pun cukup tinggi. Sayangnya, banyak para wanita yang tidak mengenali tanda kanker ovarium sehingga sel kanker telah menyebar. Risiko kanker ovarium, sebenarnya bisa terdeteksi dengan pemeriksaan genetik. Jika terdapat gen BRCA1 atau BRCA2, maka lebih berisiko terkena kanker ovarium maupun payudara seperti yang dialami aktris Hollywood Angelina Jolie. Dalam sejumlah kasus, kanker ovarium juga lebih berisiko terhadap wanita berusia di atas 50. Nah, gejala awal antara lain nyeri panggul, kembung, perut terasa penuh dengan cepat saat makan, serta buang air kecil lebih sering dari biasanya. Gejala perlu diwaspadai, jika terjadi lebih dari 12 kali dalam sebulan.
3. Kanker rahim
Selain kanker payudara, kanker rahim merupakan salah satu jenis kanker yang banyak ditemui oleh para wanita. Untuk mencegah risiko menderita kanker rahim, sangat penting bagi Mama untuk menjalani gaya hidup sehat seperti olahraga teratur, pola makan seimbang serta mencegah obesitas yang justru dapat berkembang menjadi penyakit diabetes tipe 2. Menurut The Eve Appeal, menggunakan alat kontrasepsi oral dapat membantu menurunkan risiko kanker rahim.
4. Kanker serviks
Kanker serviks atau kanker leher rahim, umumnya diderita oleh pada usia 30 sampai 45 tahun. Gejala awal penyakit ini adalah terjadi pendarahan yang tak biasa pada vagina, terutama setelah berhubungan seks. Bisa juga terjadi perdarahan setelah menopause atau ketika menstruasi telah berhenti. Kemudian, muncul keputihan yang berbau tak sedap atau bercak darah. Kanker ini disebabkan oleh infeksi human papillomavirus (HPV) dan biasanya menular saat berhubungan seksual berisiko. Kanker serviks bisa dicegah, karena sudah ada vaksinnya. Namun, pemeriksaan rutin tetap penting untuk dilakukan.
5. Kanker Vulva
Di Inggris, sekitar 1.000 kasus terdiagnosis setiap tahunnya. Sebanyak 80 persen terjadi pada wanita berusia lebih dari 60 tahun. Gejala awal kanker vulva antara lain, terasa sakit, gatal, memerah pada area vulva, luka pada vulva, rasa sakit seperti terbakar ketika buang air, hingga terdapat benjolan atau vulva membengkak. Sangat penting untuk memeriksakan ke dokter jika terjadi gejala tersebut. Menurut peneliti, kanker vulva juga dipicu oleh virus. Untuk itu, pemberian vaksin HPV dapat sekaligus melindungi vulva dari kanker.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
KOMENTAR