Tabloid-Nakita.com - Masih banyak wanita yang bertanya-tanya, apa manfaat yang diperoleh wanita jika melakukan tes pap smear?
Menurut Yayasan Kanker Indonesia, tes pap smear bertujuan untuk mendeteksi secara dini kanker serviks yang semakin menghantui para kaum wanita.
Pap smear adalah suatu metode pemeriksaan sel-sel yang diambil dari leher rahim dan kemudian diperiksa di bawah mikroskop untuk melihat perubahan yang terjadi pada sel tersebut.
Dengan melakukan tes pap smear secara rutin setiap tahun, maka kanker serviks dapat segera ditangani.
Baca : Ajaib! Pasta Gigi Ternyata Dapat Deteksi Kehamilan
Penyakit ini menjadi salah satu penyakit mematikan bagi wanita karena kebanyakan dari mereka baru mengetahui jika ia menderita kanker serviks saat penyakit tersebut sudah memasuki stadium lanjut.
Selain itu, perlu Ibu ketahui bahwa kanker serviks pada stadium 1 tidak menimbulkan gejala apa pun.
Celakanya, pada saat kanker serviks memasuki stadium 4, pengobatan biasa akan menjadi kurang efektif karena kanker sudah menyebar dan pengobatan menjadi sia-sia.
Karena itulah, pentingnya Ibu melakukan tes pap smear secara rutin. Akurasi pap smear tak perlu diragukan lagi.
Seperti dikatakan oleh Organisasi Kanker Amerika meskipun akurasi hasilnya tidak sampai 100%.
Tetapi, ketelitian serta keakuratan dari pap smear mencapai lebih dari 90% yang menandakan pap smear dapat menjadi sumber referensi valid terhadap kondisi sel serviks di dalam tubuh seorang wanita.
Di usia berapa ibu sebaiknya melakukan tes pap smear? Organisasi Kanker Amerika menganjurkan, wanita berusia 21 tahun atau lebih untuk melakukan pap smear segera.
Sehingga dia bisa terhindar dari ganasnya kanker serviks yang jelas dapat merugikan banyak hal dalam hidup seorang wanita sampai dapat menyebabkan kematian.
Meski begitu, dokter di tanah air meyakini pada usia di atas 30 perempuan justru lebih beresiko terkena kanker serviks, jadi perlu dilakukan tes pap smear secara teratur.
Biasanya dokter akan menganjurkan pemeriksaan dilakukan minimal setahun sekali.
Berapa pun usianya, tes pap smear sejatinya sangatlah dianjurkan untuk para wanita yang aktif melakukan hubungan seksual.
Baca : Papa Tolong Jangan Lakukan ini Saat Istri Melahirkan!
Tes pap smear dilakukan setelah lima hari berhenti menstruasi.
Selain itu, selama 24 jam sebelum pemeriksaan Ibu tidak diperbolehkan menggunakan obat-obatan yang dimasukkan ke dalam vagina, maupun pembersih vagina.
Jika hasil pemeriksaan aman, Ibu biasanya akan dianjurkan untuk melakukan tes pap smear setiap satu tahun sekali.
Namun, jika hasil pemeriksaan pap smear mengarah kepada tanda-tanda kanker serviks stadium dini atau lanjut atau hanya gejala seperti bakteri atau jamur yang masih bisa ditangani dengan pengobatan.
Maka biasanya dokter akan menyarankan Ibu melakukan pemeriksaan pap smear setiap tiga bulan atau enam bulan tergantung dari diagnosanya.
Baca : Ini yang Akan Terjadi Jika Suami Tak Menemani Istri Melahirkan
Di Indonesia itu sendiri, kanker serviks merupakan penyakit kanker penyebab kematian wanita nomor satu dan bahkan setiap satu jam seorang wanita meninggal karena penyakit yang disebabkan oleh Human Papiloma Virus (HPV) ini.
Sudah tak ragu lagi dong Bu untuk melakukan tes pap smear secara rutin? (*)
KOMENTAR