Nakita.id - Bagi Moms yang terbiasa mewarnai rambut, baik di salon atau mengerjakan sendiri, tentu paham bahwa setidaknya cat rambut akan mengenai kulit di dahi, leher, atau telinga.
Memang tidak mungkin seseorang dapat mewarnai rambut dengan bersih dan tanpa noda di kulit, tetapi setidaknya Moms perlu tahu bagaimana cara membersihkannya.
BACA JUGA: Cincin Berlian Mewah Artis Bollywood Ini Bisa Beli Rumah Istana
"Pigmen pewarna rambut dirancang untuk menembus kulit luar rambut dan tetap ada di sana, memberikan warna yang tahan lama pada batang rambut," jelas Dr. Joshua Zeichner, Direktur Kosmetik dan Penelitian Klinis di Rumah Sakit Mount Sinai Departemen Dermatologi.
"Jika terkena kulit, itu juga dapat menembus lapisan luarnya, menyebabkan warna semi permanen pada kulit," tambahnya.
Jadi, sebelum kembali mewarnai rambut, atau bagi yang hendak mencobanya pertama kali, pelajari tip ini untuk memastikan kulit tidak berubah warna seperti rambut Moms:
1. Waspadai risikonya
Kulit yang terkena cat rambut memang cukup mengganggu.
"Sebagian besar ini hanya masalah kosmetik, tetapi jarang menyebabkan iritasi kulit yang serius atau alergi," jelas Dr. Zeichner.
Penting juga untuk diingat, perawatan topikal tertentu dapat membuat seseorang rentan terhadap iritasi dari bahan pewarna.
BACA JUGA: Fashion Tak Biasa Dari Para Selebriti Korea, Aneh atau Unik?
2. Siapkan kulit
Sebelum menerapkan pewarna apa pun, lindungi area kulit yang paling mungkin bersentuhan.
Seperti garis rambut, bagian atas serta punggung telinga, dan belakang leher.
"Salep oklusif seperti petroleum jelly dapat digunakan," kata Dr. Zeichner.
BACA JUGA: Gaya Hijaber Pecinta Anime Ini Curi Perhatian Hingga ke Luar Negeri
Bila tidak ada, cara alternatif lain, "Saya menerapkan sedikit minyak kelapa di sekitar garis rambut sebelum mengecat untuk hentikan pewarnaan pada kulit," kata Nikki Ferrara, pewarna rambut selebriti di New York City.
"Kamu juga bisa menggunakan kondisioner berat di sekitar garis rambut, "
Ferrara juga sangat berhati-hati ketika menerapkan warna cokelat dan hitam gelap, karena warna tersebut menodai kulit lebih jelas.
3. Hapus pewarna dari kulit sesegera mungkin
"Semakin cepat Moms menghilangkan pewarna rambut dari kulit, semakin baik," Dr. Zeichner menyarankan.
BACA JUGA: Menurunkan Berat Badan dalam Seminggu Dengan Mentimun, Simak Caranya!
Jika pembersih non-sabun tidak ampuh, ia menyarankan untuk menghilangkan pewarna dengan toner wajah atau sesuatu yang berbasis alkohol.
"Oleskan ke kapas atau gunakan lap alkohol yang sudah dibasahi. Gosokkan dengan lembut ke area yang terkena, berhati-hatilah agar tidak terlalu menggosok kulit," jelas Dr. Zeichner.
Sementara Ferrara tidak menyarankan untuk menghapus pewarna dengan lulur wajah.
BACA JUGA: Usai Konsumsi Durian White Coffee, 4 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit
"Lulur itu dapat menyebabkan iritasi dan merobek kulit," terangnya.
4. Perlakukan kulit kepala dengan baik setelah pewarna dihapus
Pembersih dan alkohol dapat melucuti kulit lebih dari sekedar pewarna yang digunakan.
"Terutama setelah menggosok alkohol pada kulit, penting untuk memperbaiki kulit dengan pelembap," jelas Dr. Zeichner.
5. Jangan panik jika warna tidak sepenuhnya terhapus
Jika pewarna belum sepenuhnya beranjak, jangan khawatir.
BACA JUGA: Siapa Lebih Tua? Ternyata Beberapa Selebriti Cantik Ini Seusia
"Kabar baiknya adalah, pada waktunya, sel-sel kulit Moms secara alami berubah, akan melepaskan pigmen dalam 1-2 minggu ke depan dengan sendirinya," terangnya.
Itu dia Moms apa yang bisa dilakukan untuk menghilangkan pewarna rambut yang terkena kulit di daerah kepala.
Source | : | goodhousekeeping.com |
Penulis | : | Amelia Puteri |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR