Tabloid-Nakita.com - Air dibutuhkan Ibu hamil untuk mendukung lancarnya sirkulasi darah ke janin, produksi air ketuban (amnion), dan adanya peningkatan volume darah Mama selama hamil. Tanpa asupan air yang mencukupi, dikhawatirkan akan terjadi kekurangan cairan dalam tubuh, terutama dalam sirkulasi darah Mama, dikenal dengan istilah hipovolemia, baik yang terjadi secara akut maupun kronis.
Namun,kecukupan asupan air selama hamil akan berbeda bila Ibu hamil mengalami kondisi tertentu seperti di bawah ini:
1. Hiperemesis Gravidarum
Ini kondisi mual muntah berat. Karena dikhawatirkan akan terjadi dehidrasi, sementara asupan air melalui minum (oral) belum dapat diberikan, maka asupan air diberikan melalui pembuluh darah (infus) sampai kondisi mamil sudah dapat mengonsumsi air melalui minum (oral).
2. Preeklamsia
Jumlah asupan air yang didapatkan mamil harus disesuaikan dengan jumlah cairan yang keluar melalui urine, muntah, keringat, dan pernapasan. Cairan yang diberikan maksimal 2.500 ml/hari. Pada keadaan oliguria, cairan dibatasi dan disesuikan dengan keluarnya cairan seperti disebutkan tadi. Juga, tidak disarankan mengonsumsi minuman yang mengandung elektrolit.
Hal tersebut tak boleh diabaikan, karena preeklamsia merupakan suatu komplikasi kehamilan yang sering terjadi pada kehamilan dan biasanya terjadi pada usia kehamilan lebih dari 20 minggu. Kelainan pada kasus ini ditandai dengan terjadinya hipertensi, proteinuria, dan edema.
3. Perdarahan Pascapersalinan
Perdarahan pascapersalinan didefinisikan sebagai hilangnya darah lebih dari 500 ml setelah persalinan per vaginam atau lebih dari 1.000 ml setelah persalinan melalui operasi sesar. Pada kondisi darurat seperti ini, cairan diberikan melalui pembuluh darah (infus) hingga kondisi Mama stabil, cirinya tekanan darah normal. Bila kondisi darurat sudah teratasi, Mama dapat diberikan minum air dengan jumlah normal ditambah dua kali volume darah yang keluar.
4. Ibu hamil dengan Penyulit Medis
Jumlah asupan air disesuaikan dengan keparahan penyakit dan kondisi mamil, jadi sangat kasuistik.
5. Kondisi Demam
Setiap kenaikan suhu sebesar satu derajat dari suhu normal, akan meningkatkan penggunaan kalori sebesar 10%, meningkatkan kebutuhan oksigen 10%, dan terjadi peningkatan penggantian hilangnya air melalui udara pernapasan, serta meningkatnya metabolisme zat gizi. Oleh karena itu, kebutuhan asupan air akan meningkat sesuai dengan meningkatnya suhu tubuh, yaitu sekitar 40—50% dari kebutuhan normal.
6. Pembedahan
Dua jam sebelum pembedahan tanpa penyulit, Mama diperkenankan minum,. Setelah pembedahan, bila tidak ada penyulit pada pencernaannya, Mama diperkenankan minum secara bertahap sampai dapat menggantikan jumlah cairan dan atau darah yang hilang selama pembedahan.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
KOMENTAR