Tabloid-nakita.com – Adakalanya Mama yang tengah berharap untuk segera memiliki momongan menganggap perubahan tubuh yang normal terjadi setiap bulannya menjadi tidak biasa. Kondisi itu sangatlah bisa diterima. Sangat wajar bagi wanita yang sangat ingin memiliki momongan menganggap ada perubahan yang tengah terjadi di dalam tubuhnya. Tapi jika tes-tes kehamilan pribadi yang Mama lakukan menunjukkan hasil yang negatif, ada baiknya Mama mempercayainya. Mungkin saja Mama tengah mengalami hamil palsu. Yuk, kita mengenal hamil palsu dengan lebih baik.
Hamil palsu atau pseudocyesis adalah kondisi tidak normal yang bisa dialami wanita yang ingin sekali hamil. Wanita yang menderita pseudocyesis mengalami banyak tanda dan gejala kehamilan, dan seringnya menyerupai kondisi wanita hamil dalam segala hal, kecuali kehadiran janin. Gejalanya bisa sangat dramatis—perut yang membesar, perubahan di payudara, pergerakan “janin”, dan bahkan merasakan sakit seperti hendak melahirkan. Sampai saat ini belum ada yang mengetahui mengapa hal itu terjadi. Namun para ahli menganggap penyebab utama terjadinya pseudocyesis adalah masalah emosional dan psikogis yang dialami Mama. Ketidakseimbangan hormon yang dipicu oleh stres dan kecemasan yang berlebihan pada mama yang sangat ingin hamil bisa menyebabkan perubahan emosi dan psikologis tersebut. Pseudocyesis lebih umum terjadi pada wanita yang sudah menikah, pernah hamil sebelumnya, atau yang berada di pernikahan kedua. Wanita yang didiagnosa mengalami pseudocyesis kondisinya akan membaik dengan menjalani konseling dan mendapatkan dukungan penuh dari keluarga dan teman-teman.
Tapi bukan berarti Mama yang setiap bulan merasa sedang hamil, padahal tidak, tengah menderita pseudocyesis. Mama mungkin hanya mengalami perubahan tubuh pramenstruasi. Gejala pramenstruasi yang terjadi tiap bulannya bisa sangat beragam dari orang ke orang, begitu juga dengan kehamilan dan menstruasi teratur. Sayangnya, beberapa wanita mengalami kram yang menyakitkan, perut kembung, sakit di bagian panggul, rasa mual dan muntah saat mengalami menstruasi, sehingga mereka harus cuti dari pekerjaan atau sekolah selama beberapa hari setiap bulannya—tapi mereka tidak hamil. Banyak pakar percaya bahwa meningkatnya hormon estrogen dan progesteron (dua hormon yang paling banyak diproduksi saat Mama sedang haid) dalam aliran darah adalah penyebab efek-efek samping tersebut.
Jika sedang tidak ingin hamil dan ingin mengurangi gejala menstruasi, cobalah untuk menggunakan pil KB karena pil tersebut akan mengatur jumlah hormon dalam tubuh Mama dan mengurangi fluktuasi jumlah hormon yang dramatis tadi. Hal sederhana lain yang bisa membantu: kurangi jumlah kafein yang Mama konsumsi dan berolahragalah secara teratur setiap hari.
Apa Itu Silent Treatment? Kebiasaan Revand Narya yang Membuatnya Digugat Cerai Istri
Penulis | : | Santi Hartono |
Editor | : | Santi Hartono |
KOMENTAR