Nakita.id - Jika Moms memiliki keputihan tipis berwarna kehitaman, berwarna putih atau abu-abu, memiliki bau amis dan menyebabkan rasa sakit, gatal atau terbakar di vagina, jangan buru-buru ke apotek untuk membeli obat yang dijual bebas untuk infeksi jamur.
Ini lebih mungkin gejala Bacterial Vaginosis (BV), infeksi vagina umum yang perlu didiagnosis oleh dokter.
Kebanyakan perempuan akan mengalami infeksi vagina dengan keputihan, bau dan gatal, tetapi gejala dan perawatan bervariasi, tergantung pada jenis infeksi.
BACA JUGA: Ada Ruam Merah di Tubuh, Waspadai Psoriasis yang Bisa Membahayakan
Itulah mengapa penting untuk dievaluasi oleh dokter segera setelah gejala muncul.
Tiga penyebab utama keputihan adalah BV, trikomoniasis dan kandidiasis vulvovaginal (VVC), sering dikategorikan sebagai "infeksi jamur".
Meskipun ini dapat menghasilkan beberapa gejala serupa, tetap ada perbedaan — dan mereka diperlakukan berbeda.
Sebagai contoh, keluarnya cairan dari VVC terlihat menyerupai warna putih kekuningan, sedangkan pelepasan dengan trikomoniasis berwarna hijau kekuningan.
Bahkan seorang dokter tidak mendiagnosis infeksi hanya dari penglihatan saja, apalagi jika akan meresepkan obat.
BACA JUGA: Riset Terbaru : Lamanya Bermain Gadget Tak Pengaruhi Konsentrasi Anak!
Disamping itu, banyak perempuan tidak mencari bantuan medis untuk gejala vagina.
Mereka sering mencoba mendiagnosis sendiri masalah mereka.
Survei online baru-baru ini terhadap 1.969 perempuan, yang dilakukan oleh HealthyWomen dan Symbiomix Therapeutics, menunjukkan bahwa hanya empat dari 10 perempuan yang mengunjungi dokter ketika mereka mengalami keputihan yang abnormal.
Lainnya mencari nasihat dari keluarga, teman atau Internet; menggunakan obat umum yang ada di apotek, alami atau rumah; atau hanya menunggu gejala mereda.
BACA JUGA: [VIDEO] Tanya Pakar - Melatih Diri menjadi Orangtua yang Lebih sabar
Memang beberapa infeksi BV akan sembuh dengan sendirinya, tapi sebagian besar tidak.
Mereka sukses diobati dengan obat yang diresepkan, tetapi, jika tidak ditangani, BV dapat memburuk, menyebar dan meningkatkan risiko.
Seperti infeksi menular seksual termasuk HIV, serta penyakit radang panggul, yang dapat menyebabkan infertilitas (kemandulan).
Itulah mengapa penting untuk dievaluasi oleh dokter dan mencari perawatan jika Moms menderita salah satu dari gejala berikut:
- Suatu cairan berwarna putih atau abu-abu yang tipis
- Bau amis
- Nyeri, gatal atau terbakar di vagina
- Gatal di sekitar vagina
BACA JUGA: Waduh, Kerusakan Usus Bisa Ditandai Lewat Kulit yang Bermasalah, Lo!
BV biasanya dapat disembuhkan menggunakan antibiotik resep.
Antibiotik ini dapat berupa oral atau topikal (dimasukkan ke vagina dengan aplikator).
Semua antibiotik memiliki efek samping yang potensial, kadang-kadang serius, jadi bicarakan dengan dokter tentang resep dan baca label dengan saksama untuk mengetahui potensi efek samping.
Pastikan mengonsumsi antibiotik untuk waktu yang ditentukan sepenuhnya.
BACA JUGA: Menghilangkan Lemak di Perut Menggunakan Bawang Putih, Begini Caranya!
Resep BV yang paling umum adalah lima hari untuk krim vagina atau tujuh hari untuk obat oral.
Banyak dari perawatan yang diresepkan menyarankan agar perempuan tidak minum alkohol saat meminum obat.
Dalam survei online baru-baru ini tentang BV, hampir 9 dari 10 perempuan (88%) mengatakan bahwa mereka akan tertarik dengan obat BV oral yang hanya perlu dikonsumsi satu kali.
BACA JUGA: Pakai Masker Asam Jawa Selama 2 Minggu, Lihat Hasilnya Mengejutkan!
Jika seorang perempuan tidak menyelesaikan perawatan lengkap, itu meningkatkan kemungkinan infeksi kembali.
Beberapa bukti menunjukkan bahwa probiotik dapat membantu mencegah dan mengobati BV, tetapi lebih banyak penelitian diperlukan.
Jika Moms mencurigai mungkin memiliki BV, segera temui dokter untuk diagnosis dan diskusikan opsi perawatan yang tepat.(*)
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | healthywomen.org |
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR