Nakita.id - Tidak hanya menyerang wanita, tetapi faktanya kanker serviks atau kanker leher rahim juga dapat menyerang laki-laki.
Seperti yang dialami oleh Almarhumah Julia Perez yang mengaku tertular virus HPV (virus penyebab kanker serviks) gara-gara mantan suaminya Gaston pada 2016 lalu.
BACA JUGA: Cara Mudah Kupas Buah Nangka Tanpa Lengket di Tangan, Hanya 2 Menit!
Meskipun tidak memiliki rahim, tetapi virus HPV dapat menempel pada alat kelamin laki-laki.
Biasanya hal ini akan menimbulkan genital warts atau semacam kutil di sekitar daerah kelamin.
Meski begitu, risiko kanker serviks pada laki-laki tidak berbahaya seperti yang ditimbulkan pada wanita.
Hal ini diungkapkan oleh Rini Budiyati selaku Brand Manager Prodia.
"Kanker serviks pada laki-laki memang tidak berakibat apa-apa, biasanya hanya kutil pada alat kelamin tapi itu bisa dihilangkan dengan mudah. Selain itu, sebenarnya tidak ada gejala dan tandanya," ujarnya saat ditemui di kawasan Tanggerang Selatan, Minggu (6/5).
BACA JUGA: Anemia Bisa Kurangi IQ Anak Hingga 20 Poin Secara Permanen Jika Tidak Segera Diatasi
Rini menjelaskan, virus kanker serviks biasanya ada dua macam, yakni virus berisiko tinggi dan virus berisiko rendah.
Kedua virus ini memang dapat menyerang laki-laki maupun wanita.
Namun biasanya, virus yang menyerang laki-laki ialah virus yang berisiko rendah sehingga tidak berbahaya dan berakibat apa-apa.
"Kalau pada laki-laki biasanya virus yang menyerang yang berisiko rendah, sehingga tidak menyebabkan apa pun. Tidak berasa dan bahkan bisa dihilangkan sendiri dengan antibodi," jelasnya.
BACA JUGA: Donita Nugroho Cerita Pengalaman Saat Bilang 'Tidak' Pada Anak, Begini Tanggapan Warganet
Meski begitu, laki-laki saat ini juga membutuhkan perlindungan untuk dapat terhindar dari virus HPV, karena bisa menjadi 'jembatan' yang menularkan virus ini pada wanita.
"Bukan hanya wanita saja karena virus ini kan ditularkan karena kontak seksual, jadi pada laki-laki juga ada. Tetapi di laki laki tidak ada pengaruh apa pun. Namun bisa saja dia menularkan, jadi butuh pencegahan," ujar Rini.
Adapun pencegahan yang dimaksud yaitu dengan melakukan pemeriksaan pap smear, tes inspeksi visual dengan asam asetat (IVA), HPV-DNA, atau vaksin.
Rini menegaskan untuk selalu melakukan pemeriksaan pencegahan ini secara rutin setiap tahun, karena gejala-gejala kanker serviks yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang.
BACA JUGA: Syarat Stimulasi Optimal, Kenali Dulu Perkembangan Motorik Si Bayi
Selain itu, ia juga menegaskan baik laki-laki atau wanita untuk selalu menjaga kebersihan sanitasi.
Sebab meskipun 99% kanker serviks diakibatkan karena adanya virus, tetapi kebersihan sanitasi juga bisa menjadi salah satu faktor pendukungnya.
"Kanker serviks itu 99% penyebabnya karena virus, nama virusnya adalah HPV. Virus ini ditularkan melalui kontak seksual dan sanitasi. Misalnya kebersihan kamar mandi, barang bersama, dan lain sebagainya. Jadi kebersihan sanitasi juga sangat berperan," tegasnya.
Tidak hanya sanitasi, antibodi yang kuat juga bisa menjadi salah satu pencegahan terkenanya kanker serviks.
"Tidak selalu kalau dinyatakan positif, virus itu bisa berkembang menjadi kanker karena butuh waktu yang lumayan lama dan persisten bertahun tahun, bahkan 15 tahun ada di dalam tubuh untuk dia mengubah sel dan tumbuh menjadi kanker.
Namun kalau daya tahan tubuh yang kuat bisa juga menghilangkan virus HPV dengan sendirinya," jelas Rini.
BACA JUGA: Riset Terbaru : Lamanya Bermain Gadget Tak Pengaruhi Konsentrasi Anak!
Penulis | : | Fadhila Auliya Widiaputri |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR