Tabloid-Nakita.com - Bayi lahir dengan sehat tentu menjadi momen yang dinanti-nantikan. Tetapi begitu bayi dibawa pulang ke rumah, mungkin tidak ada dokter atau perawat yang bisa ditanyai apa yang normal dan tidak normal pada si bayi. Bagaimana perilaku bayi baru lahir yang normal, dan bagaimana Mama harus menanganinya, akan cukup mengkhawatirkan para ibu baru yang tidak ditemani orang-orang yang sudah berpengalaman mengurus bayi.
Agar Mama tidak kaget dengan perkembangan bayi, berikut empat perilaku bayi baru lahir yang merupakan proses belajarnya dalam mengenali dunia:
1. Menangis
Begitu lahir, bayi harus menangis. Ini merupakan reaksi pertama yang bisa dilakukan. Dengan menangis, otomatis paru-parunya berfungsi dan ia menghirup udara bebas untuk yang pertama kali. Menangis juga merupakan reaksi dari perubahan yang dialami bayi. Di kandungan, ia merasakan kehangatan dan kenyamanan sehingga merasa terlindungi. Suasana di rahim pun gelap. Sebaliknya begitu lahir, ia merasakan udara luar yang dingin dan melihat terangnya cahaya. Perubahan ini disikapinya dengan menangis.
Baca: Siapa Bilang Menangis Menguatkan Paru-paru Bayi?
Di rumah, tangisan pun memiliki manfaat, antara lain mengaktifkan anggota geraknya. Bayi yang sehat akan menangis dengan suara keras, bukan merintih atau melengking. Jika suara tangisannya merintih/melengking, bisa jadi ada hal luar biasa atau sakit yang dirasakan bayi. Oleh karena itu, menangis pun merupakan ungkapan ekspresi. Misal, untuk mengungkapkan rasa lapar atau ketidaknyamanan lantaran popoknya basah.
2. Melihat ke atas
Perilaku bayi baru lahir yang sering melihat ke atas, sebenarnya bukan maksudnya untuk berbuat demikian. Itu hanya reaksi terhadap sinar yang membuatnya silau sehingga matanya juga tampak bergerak-gerak. Oleh karena itu, bayi lebih dapat mengenali dan menyukai benda-benda yang berwarna terang maupun yang bercorak kontras. Namun dari semuanya, bayi lebih tertarik memperhatikan wajah-wajah baru di sekitarnya, terutama wajah orang tuanya.
3. Bersin
Jika terjadi sesekali atau tak berlebihan, perilaku bayi baru lahir ini wajar saja. Sebenarnya, bersin pertanda bahwa bayi ingin mengeluarkan sesuatu/kotoran dari hidungnya. Lagi pula hidung bayi itu sensitif; dengan bersin, lubang hidungnya dibersihkan.
Jadi, bersin merupakan reaksi pertahanan tubuh bayi. Selain itu, bersin bisa terjadi kala ia terekspos udara dingin. Bersin tak selalu merupakan gejala flu, kecuali jika terjadi setiap jam. Oleh karena itulah, untuk menghindarinya dari sakit, jangan sering-sering menciumi si bayi. Bila di rumah ada orang dewasa yang sedang sakit, sebaiknya tak mencium bayi dan harus menggunakan masker penutup hidung serta mulut.
4. Tangan dan kaki lebih sering menekuk
Ketika ditaruh dalam posisi telentang, biasanya sendi siku dan lutut bayi akan menekuk. Diperkirakan, perilaku bayi baru lahir itu merupakan sifat bawaan dari kandungan di mana posisinya selalu meringkuk. Tentu saja dari situ tak ada yang perlu dikhawatirkan. Apalagi sampai membedongnya kuat-kuat dengan tujuan agar tubuhnya jadi lurus. Biarkan saja. Sebetulnya, bedong digunakan hanya agar bayi tak kedinginan.
Posisi anggota gerak bayi normal ini disebut fleksi. Umumnya, setelah usia 5-6 bulan, posisi tidurnya mulai lurus. Namun bila tubuhnya menekuk berlebihan, tampak kaku atau tak relaks, hal yang tidak normal ini disebut spastis. Sebaliknya ada juga ketidaknormalan yang disebut ekstensi, yaitu dari awal, anggota tubuhnya sudah dalam posisi lurus dan kaku. Penyebab keduanya adalah gangguan pada sistem saraf.
Ternyata, perilaku bayi baru lahir tidak ada yang mengkhawatirkan, bukan?
Penulis | : | Faras Handayani |
Editor | : | Faras |
KOMENTAR