Selain itu, kemampuan berjalan juga dapat dirangsang dengan menggunakan alat bermain.
Untuk anak yang mulai bisa berdiri, permainan yang sama dapat dilakukan.
Minta anak mengambil mainan satu atau dua langkah di depannya, sehingga tanpa sadar ia melangkahkan kaki untuk meraihnya.
Bila kemampuan berjalannya sudah makin mahir, lakukan kegiatan atau permainan serupa dengan menempuh jarak yang lebih jauh dari sebelumnya.
Orangtua juga dapat menggunakan alat bantu berjalan yang dijual di pasaran.
Ada yang berbentuk mainan dorong-dorongan, ada juga alat dari bahan kain yang ditalikan ke pinggang anak dengan tali melingkar sebagai pegangan orang dewasa untuk memandu anak berjalan, dan masih banyak alat lainnya.
Semua alat itu dapat menstimulasi kemampuan berjalan anak.
Yang lebih murah juga ada, kardus ukuran besar berisi mainan bisa dijadikan mainan dorong-dorongan yang dapat menstimulasi kemampuan berjalan anak.
Yang perlu diperhatikan, hindari memaksa anak untuk latihan berjalan.
Kalau dipaksakan justru anak makin tidak mau melakukannya. Ciptakan saja suasana bermain yang merangsangnya beraktivitas di lantai dan mengundang aksinya berjalan.
Selain itu, pastikan pula anak dalam kondisi senang atau gembira, karena kalau ia rewel atau sedang mengantuk, lapar, dan tidak mood, upaya ini takkan mendapat hasil maksimal.
Hal lain yang juga perlu diingat adalah perhatikan lingkungan eksplorasi si batita.
Cegah Hal-hal yang tak diinginkan kala melakukan stimulasi atau latihan berjalan.
Pindahkan meja yang bersudut tajam atau tutupi dengan kain bagian yang tajam tersebut untuk menghindari si kecil dari benturan yang bisa mengakibatkan cedera.
Jauhkan benda-benda yang bisa membuat si kecil celaka, semisal, terpeleset, entah itu tali, benda/mainan runcing, karpet, lantai yang licin, dan sebagainya.
Nah, selamat melatih si kecil belajar berjalan!
Narasumber:
Dr. Theresia Diah Arini, Sp.RM, dari
Klinik Dharma Daya Lestari,
Jakarta.
KOMENTAR