Asal tahu saja, mengapa anak sampai terlambat berjalan, paling sering ternyata disebabkan kurangnya stimulasi atau rangsangan berjalan.
Kok bisa? Ya bisa dong, misalnya saja kalau karena tak mau si anak kotor atau terjatuh, lantas orangtua dan pengasuh menggendongnya ke mana-mana.
Memang, dalam memberikan rangsangan, orangtua harus memberikan kesempatan kepada si batita untuk bereksplorasi tanpa bantuan, termasuk bermain di lantai dan sesekali terjatuh karena mencoba berdiri di atas onggokan mainannya.
Tidak apa-apa, karena dengan begitu si kecil melatih dirinya sendiri untuk mampu berdiri dan melangkah hingga akhirnya bisa berjalan.
Belajar berjalan merupakan proses berkesinambungan yang dimulai sejak anak belajar duduk sendiri di usia 6 bulan tanpa ditopang.
Yang penting, orangtua selalu memantau kemajuan atau perkembangan si kecil dengan cermat bulan demi bulan, sehingga tahu apa sajakah kemampuan yang dicapainya.
Menatih anak adalah salah satu stimulasi yang dapat dilakukan untuk mengasah kemampuan berjalan si batita.
Caranya, ibu atau ayah secara bergantian memegang kedua tangan anak sambil berjalan di belakangnya.
Cara lain, ayah dan ibu, masing-masing memegang satu tangan si kecil, kanan dan kiri.
Pada suatu kesempatan, lepaskan pegangan tangan anak sehingga tanpa sadar ia berjalan dan menyesuaikan keseimbangan tubuhnya.
Ia akan tampak senang ketika bisa melangkah sendiri tanpa berpegangan meskipun itu hanya satu dua langkah.
Jangan lupa beri pujian, pelukan, dan ciuman sehingga anak ingin mengulang kembali dan akhirnya ia bisa berjalan sendiri tanpa ditatih ataupun dipegang orangtuanya.
KOMENTAR