Nakita.id - Moms, sudah pernah mendengar istilah Bronchiolitis?
Berbeda dengan Bronkitis, Bronchiolitis ialah kondisi yang lebih spesifik yang mempengaruhi saluran udara yang lebih kecil dan bercabang daripada tabung bronkial.
Dilansir dari Moms Junction, Bronchiolitis disebabkan oleh virus pernafasan syncytial, adenovirus, dan rhinovirus.
BACA JUGA: Anemia Bisa Kurangi IQ Anak Hingga 20 Poin Secara Permanen Jika Tidak Segera Diatasi
Sebagaimana gejala infeksi paru-paru pada umumnya, Bronchiolitis biasanya ditandai dengan batuk kering, serak, mengi, kesulitan menyusui pada bayi, demam ringan, hidung berair, dan atau tersumbat.
Gejala-gejala itu dapat semakin parah dan perlu konsultasi dokter saat anak sudah kesulitan bernapas, dimana tingkat pernafasannya hanya 50-60 nafas permenit, suhu di atas 38 derajat celsius, tidak membutuhkan penggantian popok dalam 12 jam atau lebih, dan warna kebiruan pada wajah.
Dalam kasus tertentu, anak yang terkena Bronchiolitis dirawat di rumah sakit karena membutuhkan oksigen tambahan atau cairan IV.
Bahkan jika tidak segera ditangani, anak-anak yang terkena Bronchiolitis juga dapat mengalami wheezing berulang yang kemudian bisa berdampak pada kualitas hidupnya di masa mendatang.
Nah, ada satu fakta yang cukup mengejutkan tentang siapa saja anak yang memiliki risiko tinggi untuk mengembangkan infeksi Bronchiolitis ini.
BACA JUGA: Cara Mudah Kupas Buah Nangka Tanpa Lengket di Tangan, Hanya 2 Menit!
Belajar dari Viralnya Anggur Muscat, Ini Cara Cuci Buah yang Benar untuk Hilangkan Residunya
Source | : | Health,mom junction |
Penulis | : | Fadhila Auliya Widiaputri |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR