Namun, penelitian itu tidak membuktikan bahwa peningkatan tekanan darah sebelum kehamilan sebenarnya menyebabkan risiko keguguran yang sangat tinggi.
Dr. Joanne Stone seorang direktur maternal fetal medicine di Mount Sinai Beth Israel, New York City, mengatakan hal itu.
BACA JUGA: [VIDEO] Tanya Pakar - Begini Tip Menyusui untuk Bayi Kembar!
Dia percaya, mungkin tekanan darah itu menjadi indikator masalah kesehatan lainnya.
"Mereka tidak benar-benar menemukan hubungan antara tekanan darah dan kemampuan untuk hamil setelah disesuaikan untuk BMI (indeks massa tubuh, ukuran lemak tubuh berdasarkan tinggi dan berat badan), jadi saya pikir BMI memainkan peran kunci," kata Stone tentang penelitian baru itu.
Dalam penelitian ini, 1.228 perempuan yang sudah mengalami satu atau dua kali keguguran kehamilan dan mencoba lagi untuk hamil, menjadi objek penelitian.
BACA JUGA: Kenali Gejala Sindrom Leaky Gut Alias Usus Bocor yang Jarang Diketahui
Sebelumnya, tekanan darah para perempuan ini diukur dua kali, sekali ketika mencoba untuk hamil dan lagi selama awal kehamilan.
Source | : | Healthywoman.org |
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR