Sekitar seperempat dari 797 perempuan yang hamil dalam waktu enam bulan akhirnya menderita keguguran.
Melihat data-data tersebut, peneliti menemukan hasil penelitian berbanding terbalik dengan pernyataan Dr. Stone, bahwa tekanan darah sebelum konsepsi atau selama kehamilan awal memiliki hubungan langsung dengan risiko keguguran.
BACA JUGA: Selain Vitamin E & C, Astaxanthin Wajib Dikonsumsi Untuk Cegah Penuaan Dini
"Semakin tinggi tekanan darah, semakin buruk risikonya, itu mempengaruhi kehamilan di setiap tingkat, tetapi pada tingkat yang lebih tinggi ada lebih banyak risiko," kata Schisterman.
Sedangkan menurut peneliti utama Carrie Nobles, seorang rekan dengan (NICHHD), ini hal yang tidak biasa.
"Tekanan diastolik dikaitkan dengan risiko keguguran dibandingkan dengan tekanan sistolik, yang mengukur tekanan darah dalam arteri selama detak jantung," tungkasnya.
BACA JUGA: Jangan Asal Pilih, Berikut Botol Susu yang Baik Menurut dr Reisa
"Untuk orang dewasa muda di usia 20-an dan 30-an, tekanan darah diastolik tampaknya menjadi prediktor yang lebih baik dari perkembangan penyakit kardiovaskular, daripada tekanan sistolik. Itu berbalik pada orang dewasa yang lebih tua," kata Nobles.
Tidak sepenuhnya jelas apakah tekanan darah itu sendiri meningkatkan risiko keguguran, atau apakah itu adalah penanda penyakit kronis lainnya seperti obesitas atau diabetes," tutup Schisterman.
Source | : | Healthywoman.org |
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR