Nakita.id - Kemampuan menulis merupakan bekal dasar untuk anak belajar dan menjalani proses pendidikan.
Kemampuan itu tidak muncul begitu saja tapi harus dilatih dan diasah.
Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan orangtua untuk mengasah kemampuan menulis anak.
1. Main Congklak
Sebetulnya si kecil sudah bisa menjatuhkan benda secara sengaja saat usianya 9 bulan.
Ketika usia 12 bulan ia dapat meletakkan benda ke tangan orang yang memintanya.
Di usia ini pula bayi mulai dapat menggerakkan ibu jari dan telunjuknya untuk menjumput benda-benda mungil.
Gerakan ini merupakan syarat dasar untuk mendapatkan keahlian tangan lain di usia selanjutnya.
Melatih gerakan tangan seperti ini bisa dilakukan lewat permainan congklak.
Saat bermain, dibutuhkan kemampuan anak untuk menggenggam, menjatuhkan biji-biji congkak pada tempatnya, dan juga menjumput/menjimpit biji-bijian tersebut ketika mengambilnya.
Hanya saja permainan ini tentunya tak akan bisa sempurna dilakukan di usia batita.
Ketika anak menggenggam biji-biji congkak belum banyak yang bisa digenggam oleh tangannya.
Untuk menjatuhkan biji-biji tersebut, ia juga belum bisa melakukannya secara tepat satu per satu, melainkan sekaligus dua, tiga, atau lebih.
Meski permainan ini masih sulit dilakukan oleh si batita, orangtua bisa mencobakannya.
Tentunya ketika bermain anak harus didampingi, mengingat ukuran biji-bijian congkak biasanya cukup kecil dan bisa tertelan oleh anak.
Tak perlu menerapkan aturan permainan congkak yang sebenarnya pada anak batita.
Misalnya melibatkan dua orang dan menghitung biji yang tersisa.
Permainan congkak hanyalah untuk melatihnya menggenggam, menjatuhkan, dan meraup atau menjimpit biji-biji congkak.
2. Kocok Dadu, Jalankan Bidak
Sama halnya seperti permainan congkak, aturan baku permainan dengan dadu tak diperlukan oleh si batita.
Namun, si kecil bisa diajak mengocok dadu dengan tangannya sendiri, kemudian menjalankan bidak kecilnya.
Permainan ini melatih pula jemari tangan anak untuk menjimpit.
3. Merobek Kertas
Berikan media kertas yang sudah tidak terpakai.
Contohkan bagaimana anak bisa merobek kertas tersebut.
Sekitar usia 2-3 tahunan orangtua bisa membuatkan pola tertentu untuk si anak sebagai panduan arah merobeknya.
Misalnya, gambar bola dengan titik-titik berlubang di sekeliling garisnya, sehingga anak bisa merobeknya secara sedikit demi sedikit atau perlahan mengikuti pola tersebut.
4. Menggunting Kertas
Sekitar usia 2 tahunan anak-anak boleh dilatih bagaimana cara memegang gunting dan menggerakkannya.
Gunakan gunting kecil dari plastik yang tidak tajam dan ujungnya tidak runcing.
Dampingi anak ketika sedang memegang gunting agar tidak membahayakan dirinya maupun orang lain.
Pegangi tangan anak dan beri contoh bagaimana menggerakkan gunting tersebut di kertas.
Selanjutnya, biarkan anak mencoba melakukannya sendiri dalam pengawasan orang dewasa.
5. Melepas Bukaan Baju
Aktivitas melepas dan memasang bukaan baju berkaitan dengan kemandirian anak serta mendukung keterampilan menulisnya kelak.
Melepaskan lebih mudah ketimbang memasang, jadi ajarkan cara melepas bukaan baju lebih dulu.
Dimulai dengan bukaan berupa pita rekat lalu kancing jepret.
Belajar melepas dan memasang retsleting juga kancing berlubang lazimnya baru dilakukan di usia prasekolah.
Berikan sisir kecil dan biarkan si batita memegang sisirnya.
Dengan meniru, si batita biasanya akan menyisiri rambutnya sendiri meski dengan arah sembarang sehingga hasilnya berantakan.
Aktivitas ini melatih anak menggerakkan tangannya ke kanan dan ke kiri sambil menggenggam benda seperti halnya menulis.
7. Makan Sendiri
Prinsipnya, ketika anak sudah bisa duduk orangtua sudah bisa melatihnya makan sendiri dengan menggunakan sendok.
Meski awalnya berantakan, lama kelamaan si kecil akan semakin terampil.
Di usia batita, selain menggunakan sendok, anak sudah bisa diajarkan menggunakan garpu.
Saat makan sendiri, anak dilatih menggerakkan kedua tangannya sambil memegang sendok dan garpu.
Kemudian, memasukkan makanan ke mulut juga membutuhkan “jalan” yang berkelok menggunakan otot halus tangannya.
Nah, kegiatan-kegiatan di atas meski terlihat sepele ternyata sangat membantu anak dalam mengasah kemampuan menulis.
Wapres Gibran Minta Sistem PPDB Zonasi Dihapuskan, Mendikdasmen Beri Jawaban 'Bulan Februari'
KOMENTAR