Nakita.id - Kabar terbaru mengenai ledakan bom di Surabaya cukup menghebohkan masyarakat.
Peristiwa mencekam tersebut terjadi pagi tadi, Minggu (13/5/2018).
Sebuah ledakan terdengar di tiga lokasi di Surabaya, yaitu Gereja Santa Maria Tak Bercela, Gereja Kristen Indonesia di Jalan Diponegoro, dan Gereja Pantekosa Pusat Surabaya (GPPS) di Jalan Arjuna.
BACA JUGA: Breaking News: Terjadi Ledakan Bom Bunuh Diri di Tiga Lokasi di Surabaya
Menurut keterangan Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung , Ledakan tersebut merupakan aksi bom bunuh diri.
Kejadian itu menewaskan 9 orang dan 40 orang luka-luka.
Adanya berita bom bunuh diri ini pun cukup membuat masyarakat terkejut.
Banyak orang yang turut prihatin dengan adanya kejadian tersebut.
Mereka pun mengungkapkan keprihatinannya dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan mengunggah foto atau ucapan belasungkawa di media sosial.
Tagar #PrayforSurabaya pun mulai beredar di jagat media sosial, termasuk juga para artis yang mengungkapkan kesedihan dan keprihatianan mereka.
Banyak pemberitaan mengenai peristiwa tersebut yang disebarkan, baik berita resmi maupun berita tidak resmi yang tersiar melalui media sosial.
Berbagai foto mengenai suasana lokasi kejadian hingga korban-korban bom tersebut pun tersebar luas di jagat maya.
Namun, menyebarkan foto-foto korban sepertinya bukanlah hal yang bijak.
BACA JUGA:Ledakan di Surabaya, Para Artis Berduka dan Ajak Doa Bersama untuk Indonesia
Humas Polda Jatim pun memberikan peringatan tersebut kepada masyarakat.
Melalui akun Instagram resminya @humaspoldajatim, pihak kepolisian mengingatkan masyarakat untuk tidak membagikan foto-foto kerusakan dan juga foto korban peristiwa bom bunuh diri tersebut.
Hal tersebut karena kurang etis untuk menyebarkan foto mengerikan.
Selain itu, dengan menyebarkan foto seperti itu akan menimbulkan ketakutan dan berpotensi untuk memprovokasi masyarakat pada hal yang kurang baik.
"Terkait Peristiwa Peristiwa Bom Bunuh Diri di Surabaya
Foto2 kerusakan dan korban, mohon tidak di share...
Share foto kerusakan dan korban adalah yg menyenangkan teroris... Kurangi atau hentikan penyebaran foto korban dan/atau kerusakan yg mengerikan
Foto yg mengerikan adalah wujud teror dan provokasi.. Menyebarkan foto spt itu merupakan tujuan dr teroris... Kita tidak mau mjd alat dr tujuan teroris. Tetap buka mata dan telinga, jaga kejernihan pikir dan satu dlm doa.. #kamitidaktakut
#dukungpolrilawanteroris," tulis akun tersebut sebagai keterangan.
BACA JUGA:Menuju Asian Games 2018, Atlet Indonesia Aries Susanti Jadi Juara Dunia Panjat Tebing
Dengan begitu diharapkan masyarakat tak lagi menyebarkan dan membagikan foto-foto mengerikan terkait peristiwa tersebut, yang akan membuat resah.
Masih Banyak yang Keliru, Begini Cara Tepat Melakukan Toilet Training pada Anak
Source | : | |
Penulis | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR