Di usia batita, jika anak tidak merasa punya kelekatan (ikatan) dengan apa atau siapa yang dihadapinya, ia akan mudah merasa ‘khawatir’.
Murkoff juga menguatkan hal yang senada dalam bukunya, bahwa ketakutan ini dapat menjadi indikator pemahaman si kecil akan konsep dirinya dan orang lain berjalan dengan baik.
Di usia ini anak sudah tahu akan keberadaan dirinya di dalam lingkungannya (self awareness).
Si batita mulai mengeksplorasi lingkungannya lebih jauh hingga ketika bertemu dengan sesuatu yang dirasa mengancam, muncullah rasa takut.
Sedangkan dalam aspek perkembangan emosinya, batita sudah mampu mengindentifikasi perasaan-perasaan yang ia alami apakah itu marah, senang, atau takut.
Namun di lain pihak, kemampuan berpikir logisnya belum berkembang dengan baik sehingga apa yang sebenarnya tak perlu dikhawatirkan, dalam benaknya bisa saja menjadi ancaman sehingga rasa takut akan muncul.
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
KOMENTAR