Bagaimanapun anak mesti belajar mengunyah karena proses makan harus berkembang sesuai dengan pertambahan umur si batita. Tunjukkan padanya bagaimana cara mengunyah yang benar, yaitu perlahan-lahan dengan menggerakkan rahang atas dan rahang bawah.
Bila anak terlalu asyik bermai sehingga lupa mengunyah, minta anak berhenti bermain sampai aktivitas makannya selesai. Jika itu terlalu sulit diterapkan, coba bagi makanannya menjadi beberapa porsi kecil, lalu minta anak untuk menghabiskan 1 porsi sebelum bermain lagi. Tentukan waktu main tidak terlalu lama, misalnya 5 menit, lalu ia harus masuk ke proses makan satu porsi lainnya, dan seterusnya.
Biasakan anak makan di meja makan tanpa disambi aktivitas lain semisal nonton teve. Matikan tevenya supaya ia tak tergoda untuk menonton. Jadikan nonton teve atau bermain sebagai hadiah setelah ia selesai makan.
2. TAK MAU BUKA MULUT
Penyebab:
Mungkin ada sariawan atau infeksi pada gigi-geliginya. Kalau ini yang terjadi, jangankan mengunyah, membuka mulut pun merupakan siksaan tersendiri.
Masih kenyang atau sebaliknya sudah kenyang duluan karena banyak menikmati camilan sebelum jam makan tiba.
Suasana makan yang diburu-buru. Misal, karena orangtua harus segera berangkat kerja, maka anak diminta untuk cepat-cepat menghabiskan makanannya.
Tidak suka makanan yang disodorkan meskipun makanan tersebut sangat bergizi.
Dampak:
Apa pun penyebabnya, makan harus tetap diusahakan untuk memenuhi kecukupan gizi per hari si batita. Sebab, kurangnya porsi makan berarti kurangnya asupan gizi yang masuk. Ini tentunya berdampak pada tumbuh kembangnya.
KOMENTAR