Memiliki spesialis tumbuh kembang anak adalah hal yang sangat bagus. Tapi sekali lagi, jangan dulu menerima diagnosa "ada kelainan" pada anak Anda sebelum meminta pendapat kedua dari ahli yang lain.
Baca : Habis disusui, bayi jangan diberi minum air putih. Ini alasannya.
Mitos #3: Anak dianjurkan mengonsumsi Ritalin karena tidak bisa diam selama di kelas
Apakah anak Anda tidak bisa diam saat guru bercerita atau sedang menjelaskan pelajaran? Kelas anak-anak usia dini masih sering menggunakan metode belajar "duduk diam dengarkan saja" atau "duduk diam kerjakan apa yang disuruh". Ketahuilah, banyak anak-anak berbakat bisa belajar dengan cara itu tapi banyak juga yang tidak. Banyak anak belajar sambil bekerja atau beraktivitas dan itu sah-sah saja.
Sangat menyedihkan jika guru atau orang tua atau siapapun langsung menghakimi anak yang tidak bisa diam sebagai anak dengan ADHD (gangguan konsentrasi). Lebih sedih lagi jika akhirnya obat seperti Ritalin (obat stimulan syaraf pusat) dijadikan jawaban untuk menenangkan anak. Pertimbangkanlah bahwa cara belajar anak tidak sama. Bahkan anak yang sungguh-sungguh ADHD sekalipun dapat diterapi tanpa obat-obatan.
Baca : Duh , bayiku lahir di atas 4 kg
Mitos #4: Jika ingin anak sekolah di Universitas unggulan, mulai dari sekarang dengan kartu flash
Perangkat lunak yang mahal sering dijajakan kepada orang tua untuk mengajar anak menghafal, membaca, menambah kosa kata bahasa ibu, bahasa asing dan lain sebagainya.
Sebaliknya, orangtua intuitif mendorong anak mahir dalam pemecahan masalah, penalaran dan kemampuan berpikir, sambil merangsang rasa ingin tahu anak. Dasar pengasuhan intuitif adalah "beri perhatian pada anak Anda". Berinteraksi dengan mereka secara alami jauh dari macam-macam perangkat itu. Beberapa penelitian mengungkapkan, sistem intuitif alami ini terbukti lebih dapat meningkatkan kosakata anak.
Baca : Musim hujan akan tiba, waspada radang tenggorokan
Mitos #5: Bisa membaca di usia dini adalah tanda-tanda kejeniusan
Tentu, membaca adalah hal yang sangat baik - tetapi hanya jika anak benar-benar memahami apa yang dia baca. Hanya tahu cara membaca atau nama suatu benda belum tentu seorang anak benar-benar memahami apa yang dia baca atau ucapkan.
Sebaiknya, orang tua duduk santai bersama anak sambil membaca bersama. Pastikan untuk menamai suatu gambar saat anak menunjuk dan menanyakan artinya. Biarkan anak mengarang ceritanya sendiri. Kegiatan membaca haruslah menyenangkan, interaktif dan dialogis.
Memaksa anak menghafal banyak kata tanpa makna di masa otak masih berkembang dapat menyebabkan hiperleksia, suatu kondisi di mana anak bisa membaca tapi kesulitan menangkap makna. Dan itu bukan tanda kejeniusan. Bisa membaca di usia dini dan tahu persis makna setiap kata, mungkin itulah tanda anak jenius. Tapi, biarkan waktu yang menjawab. Jenius atau tidak, tidak mengurangi nilai seorang anak.
Memang, tidak ada orangtua sempurna, tapi sebagai orangtua, hindari kesalahan yang dapat merusak masa depan anak
Penulis | : | Saeful Imam |
Editor | : | Ipoel |
KOMENTAR