Tabloid-Nakita.com - Saat anak terlihat aktif dan lincah tentunya orangtua akan merasa senang. Dibandingkan jika si kecil hanya diam dan tidak mau bergabung dengan teman-temannya. Namun, Ibu perlu memerhatikan apakah aktifnya si kecil membuat Ibu kesulitan untuk mengaturnya? Atau ia terlalu hiperaktif. Hati-hati, mungkin si kecil mengalami ADHD. Apa itu ADHD?
ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) adalah gangguan perilaku yang umum dialami anak-anak. Anak penderita ADHD ditandai dengan perilaku yang sangat hiperaktif, melakukan tindakan tanpa berpikir terlebih dahulu dan bahkan kesulitan untuk fokus. Menurut kidshealth.org, penderita ADHD lebih rentan dialami oleh anak laki-laki dibanding dengan anak perempuan.
Sayangnya, banyak orangtua yang tidak mengetahui bahwa si kecil mengalami menderita ADHD karena tindakannya adalah hal yang wajar dilakukan oleh anak-anak. Oleh karena itu, Ibu perlu lebih memerhatikan setiap tindakan yang dilakukan oleh si kecil.
Selain tindakan-tindakan seperti di atas, biasanya anak akan menunjukkan gejala lain, seperti:
1. Anak sering menghilangkan barang atau tidak mampu mengingat benda-benda kecil, seperti mainan, buku dan lainnya.
2. Mudah terganggu dengan gerakan atau suara yang tidak relevan.
3. Tidak bisa duduk diam dan memerhatikan sesuatu.
4. Anak cenderung ceroboh.
5. Kurang mampu mengikuti instruksi dengan tepat dan baik.
Walaupun ADHD sulit dikenali pada anak di bawah usia 3 tahun. Namun, jika Ibu melihat si kecil menunjukkan gejala-gejala tersebut sebaiknya segera dikonsultasikan oleh para ahli untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Karena jika anak penderita ADHD mendapatkan perawatan dan penanganan dengan tepat, ia mampu menangani gangguan tersebut ke depannya. (PR)
KOMENTAR