Nakita.id - Awal usia tumbuh-kembang seorang anak, baik secara fisik maupun emosional, tidak bisa dilepaskan dari peran seorang ibu. Ibu selalu berada di sana untuk memastikan semuanya berada pada jalur.
Ya, mengurusi kebutuhan fisik anaknya, juga peduli pada perkembangan mental, termasuk membentuk dasar kepribadian yang baik.
Tak heran bila tercipta hubungan kedekatan yang intim, hubungan timbal-balik, dan kebersamaan secara emosi serta fisik yang terbentuk sejak kehamilan dan sepanjang masa. Tidak usah heran, bila karakter anak dipengaruhi ibu.
(Baca juga : Kurang Gizi Bikin Perilaku Anak Jadi Buruk)
KARAKTER ANAK DIPENGARUHI IBU
Karena peran dan cinta ibu yang sungguh luar biasa, maka jangan disalahkan jika banyak harapan yang ditumpukan pada ibu. Di pundak ibu, bergantung karakter baik-buruknya anak.
Sebab, jika dikaitkan antara peran ibu dan karakter anak, ibu memang sosok yang menemani anak dalam sebagian besar kehidupan.
Terhadap orang terdekat inilah anak banyak mengambil teladan, bukan? Ujung-ujungnya, tanpa mengesampingkan peran ayah, frekuensi yang lebih banyak dengan ibu akan membentuk kebiasaan-kebiasaan hidup anak yang nantinya membangun karakter dan sifat anak.
(Baca juga : 10 Perilaku Anak yang Menunjukkan Tanda Gangguan Mental)
Hal ini ditopang oleh sebuah penelitian yang dilakukan Marian Diamond, PhD, ahli saraf dari Universitas of California Barkeley Amerika Serikat. Marian meneliti 200 ibu dengan melakukan penilaian terhadap kualitas bonding sang ibu dengan anak, mulai bayi hingga remaja (16 tahun).
Hasilnya membuktikan, perhatian, kasih sayang, dan cinta yang diberikan seorang ibu sangat memengaruhi karakter seorang anak. Marian memberi contoh sampel, seorang anak yang rebellious, pencandu narkoba, serta gemar berkelahi, ternyata dibesarkan oleh ibu yang kurang peduli pada tumbuh kembang anaknya.
Bukan soal kuantitas waktu, tapi kualitas hubungan yang dibangun ternyata buruk. Jadilah anak tumbuh dengan karakter yang bertentangan dengan norma-norma sosial, agama, dan keluarga.
(Baca juga : 4 Perilaku Anak yang Sebaiknya Jangan Dianggap Sepele dan Dibiarkan)
Dalam membentuk kemandirian, misal, ibulah yang memotivasi anak untuk merapikan mainan sendiri tiap usai bermain.
Ibu pula yang mendorong anak untuk belajar makan sendiri dan mencari sendiri barangnya yang hilang. Kemandirian ini akhirnya terwujud dan menetap setelah melalui pembiasaan-pembiasaan seperti ini.
Juga dalam menumbuhkan keberanian anak, ibulah yang paling berperan memotivasi anak untuk segera bangun ketika terjatuh saat belajar berjalan, melatih anak bergaya di depan cermin agar berani tampil di depan kelas, atau terus membimbing dan memberikan dorongan ketika anak cemas menghadapi ujian sekolah atau ujian hidup.
(Baca juga : 5 Kebiasaan Buruk Orangtua Yang Berpengaruh Pada Perilaku Anak)
Coba dilihat, dalam sehari, bisa terjadi puluhan kali tindakan anak yang akan berperan menumbuhkan keberaniannya. Sekali lagi, peran ibulah yang mengarahkan tindakan-tindakan tersebut
.
Karena ibu adalah figur sentral dalam pembentukan karakter anak, maka Ibu harus memberikan contoh positif yang akan ditiru anak, baik melalui perbuatan maupun perkataan.
Dengan memainkan peran yang benar dalam dua hal ini, niscaya Ibu telah memberikan modal yang besar pada anak untuk tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang tindak-tanduknya disukai karena karakter positif yang telah terbentuk.
Secara umum, karakter positif yang diinginkan oleh lingkungan adalah menghargai orang lain, sopan, toleran, bertanggung jawab, jujur, peduli, serta mampu berbuat adil pada diri sendiri dan orang lain.
Jadi, berilah teladan terbaik buat anak ya, Bu!
KOMENTAR