Tabloid-Nakita.com - Sebelum membahas batuk kering pada anak. Kita bahas batuk secara umum terlebih dahulu. Sebenarnya, batuk bukanlah penyakit, melainkan gejala dari suatu penyakit/gangguan. Bahkan, batuk sendiri merupakan mekanisme pertahanan tubuh, salah satunya untuk mengeluarkan partikel yang ada di saluran napas. Jadi, bisa dikatakan, batuk adalah suatu refleks yang melindungi paru-paru. Batuk terjadi kalau ujung-ujung serabut saraf di saluran napas teriritasi oleh sesuatu, entah itu kuman, radang, lendir, atau lainnya.
Batuk dapat berlangsung hingga 2—3 minggu. Menurut kriteria IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia), batuk akut memiliki batasan waktu 3 minggu. Batuk akut yang paling sering dialami anak adalah infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).
Umumnya, ISPA termasuk batuk kering pada anak disebabkan oleh infeksi virus. Di sisi lain, daya tahan tubuh balita belum optimal hingga mudah terpapar virus. Padahal, virus mudah ditemukan di mana-mana. Karena itulah, batuk ISPA kemungkinan dapat berulang; hari ini sembuh, tapi beberapa hari kemudian si kecil tertular lagi dari lingkungannya, baik di rumah, sekolah, maupun daycare.
Mengenal Batuk Kering Pada Anak
Di musim penghujan saat ini, tidak sedikit anak yang mengalami batuk kering. Batuk kering pada anak terjadi karena produksi lendir di saluran napas terganggu. Batuk kering pada anak akan terdengar kering dan jelas. Sering kali penderita ISPA bagian atas (tenggorokan) hanya mengalami batuk kering dengan rasa gatal di sekitar tenggorokan. Pada anak dengan batuk kering diperlukan hidrasi yang cukup pula. Jagalah kecukupan cairan pada anak, baik dengan banyak minum, mengonsumsi sayuran berkuah, maupun minum jus, dan lain-lain.
Selamat mengobati batuk kering pada anak.
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
KOMENTAR