Nakita.id - Banyak orangtua mencemaskan anaknya yang berusia 2 tahun, dan mengalami keterlambatan perkembangan lantaran belum juga bisa bicara.
Padahal, di usia ini masih normal jika anak baru dapat menggunakan beberapa kata.
Asalkan, dia mengerti apa yang dikatakan kepadanya, dapat mengikuti petunjuk singkat, anak mampu berkomunikasi melalui gabungan kata tunggal, bahasa isyarat, dan bahasa tubuh.
BACA JUGA: Waspada, Ajarkan Dua Bahasa Bisa Membuat Anak Terlambat Bicara
Tapi jika sampai usia 2,6 tahun bahkan nyaris 3 tahun, bahasa komprehensif (pemahaman) maupun ekspresifnya (verbal) belum memadai, Moms harus mulai khawatir.
Apalagi jika lebih dari 50% kata-katanya tak dapat dimengerti, sebaiknya anak segera dibawa ke neurolog dan psikolog.
Jika tidak segera diatasi, bisa jadi suatu ketika anak dapat bicara tapi perbendaharaan katanya sangat sedikit.
Akibatnya, dia akan tertinggal dalam memahami bacaan, menganalisa tulisan, dan mengungkapkan pikirannya. Dampaknya ini akan terlihat saat ia mulai sekolah.
Lalu bagaimana cara merangsang anak untuk bicara ya Moms?
1. Sering-seringlah mengajak anak mengobrol.
Walaupun anak sepertinya belum mengerti, tapi kata- kata tersebut akan diingatnya dan suatu saat akan diekspresikannya.
BACA JUGA: Sstt.. Lakukan 4 Hal Ini Moms, Agar Mulut Tidak Bau Saat Jalani Puasa
2. Supaya lebih mudah dimengerti, ajak anak mengobrol dalam suasana yang menyenangkan.
Misal, ketika bicara tentang hujan, orangtua memperbolehkan anak menadahkan tangan untuk menampung air hujan, sambil bercerita. Bisa juga sambil menyanyikan lagu-lagu tentang hujan.
3. Ketika bicara usahakan anak memang sedang menaruh perhatian.
Moms harus memperhatikan mata anak saat berbicara. Pastikan apakah matanya sedang melihat ke arah kita atau benda yang kita tunjukkan.
Bila anak terlihat memerhatikan sesuatu, ajak ia bicara mengenai hal/benda yang sedang diperhatikannya itu.
BACA JUGA: Sstt.. Lakukan 4 Hal Ini Moms, Agar Mulut Tidak Bau Saat Jalani Puasa
4. Betulkan kata-katanya. Ketika anak bicara tidak jelas tapi kita mengerti maksudnya, betulkan kata-katanya lalu minta la lebih jelas kemudian baru penuhi permintaannya.
Contoh, saat Si Kecil minta susu tapi hanya menunjuk nunjuk, orangtua bisa mengatakan, "Susu" atau "Mau susu, ayo bilang dulu". (*)
Source | : | kids health,parents.com |
Penulis | : | Nia Lara Sari |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR