TabloidNakita.com - Stimulasi yang pas akan mengoptimalkan perkembangan anak. Bagaimana dengan overstimulasi? Apa dampak overstimulasi pada anak? Jelas tidak baik bagi tumbuh kembang anak. Overtimulasi berarti memberikan stimulasi/rangsangan di atas kemampuan anak, baik secara kognitif maupun psikis.
Orangtua melakuan overstimulasi didasari pada pemikiran, sekarang ini zaman kompetitif hingga anak perlu selalu "digenjot" dengan berbagai stimulasi agar menjadi yang terbaik. Sayangnya, overstimulasi ini sering kali tak disesuaikan dengan perkembangan usia anak. Padahal, overstimulasi atau stimulasi berlebih justru bisa membuat anak merasa tak nyaman dan tak aman. Ia juga terdorong menonjolkan keakuannya sehingga menjadi anak yang hobi mengatur orang, membandel, menentang, bahkan memanipulasi. Karenanya, hindari overstimulasi sekarang juga!
Bentuk-bentuk overstimulasi:
* Harus bisa membaca, menulis, dan berhitung di usia balita
* Menyediakan mainan serbalengkap
* Mengikutkan berbagai les tidak sesuai kebutuhan dan melelahkan
* Tuntutan Prestasi Kelewat Tinggi
* Selalu mengedepankan tuntutan akan muncul bila orangtua
menganggap anak sebagai benda investasi. Anak dibesarkan dengan
sederet target ini dan itu yang harus dipenuhi. Padahal, tuntutan
ini membuat anak merasa tak disayang sehingga mengalami
semacam keterasingan dengan dirinya.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
KOMENTAR